Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak pernah meninggalkan budi daya perikanan tetapi berkomitmen untuk terus mengembangkannya sebagai salah satu andalan sektor kelautan dan perikanan nasional.
"Menteri Susi tidak pernah meninggalkan budi daya, budi daya terus didorong ke depan," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo di Jakarta, Rabu.
Menurut Nilanto, budi daya perikanan saat ini terlihat tidak menonjol karena kurang banyak media yang meliputnya.
Media, menurut dia, lebih tertarik meliput sejumlah hal seperti pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di kawasan perairan Indonesia.
Padahal, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mengingatkan bahwa ada banyak pencapaian positif yang diraih dalam subsektor budi daya.
Sebelumnya, KKP dinilai perlu mewujudkan peta jalan subsektor budi daya perikanan sebagai upaya yang sistematis dan spesifik dalam rangka mengembangkan kinerja pembudi daya di berbagai daerah.
"Pemerintah serba tanggung mestinya peta jalan dan anggaran disusun dengan target yang terukur," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim.
Menurut dia, contoh isi peta jalan yang spesifik misalnya dalam jangka waktu tiga tahun pemerintahan, seluruh pembudi daya ikan skala kecil sudah tersertifikasi secara gratis lewat APBN.
Sedangkan untuk tahun keempat pemerintahan, lanjutnya, tinggal difasilitasi untuk kemudahan akses pasar sehingga pembudi daya di berbagai daerah juga dapat meningkatkan daya saingnya secara global.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan pelaksanaan mekanisme perikanan budi daya di Tanah Air harus dilakukan secara berkelanjutan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nusantara.
"Budi daya harus berkelanjutan dan mandiri," kata Susi Pudjiastuti di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (28/2).
Menurut Susi, kemandirian yang dimaksud antara lain dalam membuat pakan sendiri sehingga biaya pakan tidak perlu mencapai 80 persen beban produksi.
Selain itu, ujar dia, dengan adanya kasus kematian ribuan ikan di sejumlah daerah semakin menekankan pentingnya pengelolaan budi daya berkelanjutan.
KKP telah mengingatkan para pembudi daya perikanan agar dapat terus memahami dan melaksanakan sepenuhnya berbagai praktik yang terdapat dalam Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).
Susi Pudjiastuti tidak pernah tinggalkan budi daya perikanan
Rabu, 11 April 2018 15:30 WIB