Bandung (Antaranews Babel) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan pembekalan kepada 4.000 agen atau Account Officer (AO) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Rini mengatakan para agen Mekaar itu merupakan ujung tombak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi kelompok perempuan pra-sejahtera. "AO ini yang membina, mereka ujung tombak guna mengangkat ibu-ibu pra-sejahtera untuk bisa mandiri dan mampu merubah keadaan hidup mereka," katanya di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera. Dalam program tersebut, para agen itu memberikan pendampingan dan pembinaan berupa budaya usaha yang penuh dengan kejujuran, disiplin, kerja keras, kerukunan, kekeluargaan dan gotong royong.
Sebanyak 4.000 peserta pembekalan tersebut berasal dari wilayah Jawa Barat, antara lain dari Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Bandung, dan Indramayu.
Rini menambahkan, para agen tersebut diharapkan mampu mengembangkan karir di seluruh BUMN di Indonesia.
Sejak dimulai pada akhir November 2015, PNM Mekaar menyerap puluhan ribu karyawan atau agen dan jutaan nasabah. Plafon kredit yang diberikan tersedia mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp3 juta untuk setiap nasabah.
"Mekaar secara langsung memberi akses keuangan pada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga," kata Rini.
Tercatat, hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22 ribu AO yang mendampingi. Khusus di Jawa Barat sendiri, sedikitnya terdapat 662 ribu perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar.
Hingga akhir 2018 ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai empat juta nasabah.
Total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp6,76 triliun, dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp2,1 juta per nasabah.
Non Performance Loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25 persen, ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah.
Berita Terkait
Menteri BUMN: Tujuan proyek kereta cepat untuk bangun kota baru
14 Mei 2019 14:36
Menteri BUMN nilai harga tiket Garuda masih normal
6 Mei 2019 09:05
Sejumlah menteri bidang ekonomi temui Presiden Jokowi
28 Januari 2019 17:52
Menteri Rini rotasi 27 pejabat Kementerian BUMN
3 Januari 2019 18:35
BPK paparkan temuan permasalahan pemanfatan lahan Freeport Indonesia
19 Desember 2018 17:26
Rini: Perum LKBN ANTARA harus terdepan menginformasikan pembangunan
13 Desember 2018 16:41
Menteri BUMN resmikan Kapal Wisata Komodo dan Dermaga Pulau Rinca
7 Desember 2018 17:12
Presiden Resmikan The Telkom Hub
1 November 2018 21:55