Beijing (Antara Babel) - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, Indonesia bisa
kembali menjadi macan Asia tidak saja di bidang pertahanan militer
tetapi juga ekonomi.
"Sangat bisa doong (menjadi macan Asia,
red)," katanya dalam perbincangan dengan ANTARA di sela-sela kunjungan
lima hari kerjanya di Beijing.
Moeldoko menuturkan Indonesia telah mengalami kemajuan di beragam bidang.
"Meski
banyak yang kurang sreg, kalau indikatornya adalah ekonomi, tapi harus
diakui ekonomi kita pertumbuhannya positif," katanya.
Selain itu, makin meningkatnya kelompok masyarakat menengah ke atas, yang otomatis sangat adaptif dengan globalisasi.
"Artinya,
masyarakat kita semakin memahami pekembangan dan persaingan global yang
dihadapi, dan tahu bagaimana menyikapinya," kata Moeldoko.
Selain itu, lanjut dia, daya beli masyarakat juga masih dapat dipertahankan pada tingkatan yang positif.
"Dari
sisi situasi politik, pertahanan dan keamanan, Indonesia juga relatif
kondusif. Jika ada gejolak pun, itu hanya di tingkat elit. Dengan
kondisi yang positif itu Indonesia sangat kondusif bagi investor dari
luar. Artinya, ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan," tutur
Panglima TNI.
Moeldoko yang memiliki motto soldier by choice, a general by career and patriot by nature
itu yakin, di bidang pertahanan dan militer Indonesia juga akan semakin
besar, modern dan profesional, tanpa kehilangan jati dirinya.
"Saat
ini kekuatan pokok minimum kita sekitar 32 persen dan akan meningkat
menjadi 42 persen. Ini menunjukkan Indonesia serius dan konsisten
meningkatkan kemampuan pertahanan militernya, sesuai perkembangan dan
dinamika ancaman yang dihadapi," katanya.
Pada 2014 persenjataan TNI semakin bertambah, seperti 102 alat utama
sistem senjata (alutsista) baru pada rencana strategis pembangunan TNI
Angkatan Udara 2010-2014, berupa pesawat tempur F-16, T-50i, Sukhoi,
Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob,
KT-1, Boeing 737-500 dan radar.
TNI Angkatan Darat, selain membeli 114 unit tank Leopard, pemerintah
juga mengadakan 28 unit helikopter dan delapan unit Apache tipe AH-64E.
Tepatnya sebanyak 30 unit Leopard dan 21 Marder akan tiba sebelum bulan
september 2014.
Tak hanya itu meriam Caesar, dimana dari 37 unit, 4 unit
diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014. Sementara untuk roket MLRS
Astros II akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. TNI AD juga akan
dilengakpi rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral
dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014, khususnya Mistral akan
datang sebanyak 9 unit pada Juni 2014.
Untuk matra laut, terdapat peningkatan Kapal perang korvet kelas
Fatahillah, Kapal latih pengganti KRI Dewaruci, pengadaan 2 unit Kapal
Hidro Oceanografi, dan lain lain. Untuk tank amfibi BMP-3F sebanyak 37
unit, beberapa diantaranya sedang dalam proses uji terima.
Sementara panser amfibi BTR-4 sebanyak lima unit, dimana dua unit diantaranya akan tiba di tanah air pada September 2014.
"Menjadi
kekuatan yang diperhitungkan, sebagai macan di Asia, tidak bisa sekadar
bersandar pada pertumbuhan ekonomi saja, atau kekuatan militer saja.
Tetapi Indonesia harus benar-benar kuat dan solid di berbagai bidang, ya
ekonomi, politik, hukum, pertahanan, militer dan seterusnya," ujar
Moeldoko menekankan.
Diplomasi yang dilakukan semua pihak juga harus kuat, lanjut dia.
"TNI
sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia juga menjalankan misi
diplomasi, antara lain memberikan gambaran, jaminan bahwa Indonesia
kuat, aman, dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, bagi para investor
asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia dan seterusnya," tutur
Moeldoko.
Panglima TNI: Indonesia Bisa Menjadi Macan Asia
Jumat, 28 Februari 2014 11:17 WIB