Jakarta (Antara Babel) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mempersilahkan bank-bank milik
pemerintah untuk membeli saham Bank Mutiara asalkan harganya sesuai dan
tidak menimbulkan resiko dikemudian hari.
"Kalau harga yang ditawarkan LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan)
murah, oke saja. Tapi bank BUMN yang mau membeli tetap mempertimbangkan
aspek resikonya," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian
BUMN, di Kantor Pusat PT Angkasa Pura II, Jakarta, Kamis.
Menurut Dahlan, jika ada Bank BUMN yang berminat langsung saja negosiasi yang penting dilakukan melalui kajian mendalam.
"Saya tidak punya arahan apa-apa kepada Bank BUMN. Itu bisnis yang
resikonya besar. Kalau harganya murah dan peluangnya bagus, ya silakan,"
tegas Dahlan.
Sebelumnya dikabarkan saham Bank Mutiara akan didivestasi dengan
harga berkisar Rp6,7 triliun triliun, sesuai dengan dana penyelamatan
Bank Century yang ketika itu mendapat dana "bail out" sebesar Rp1,2
triliun.
Sesuai dengan program penyelematan Bank Mutiara, maka pada tahun 2014 atau tahun keenam masa penanganan diperbolehkan untuk menjual dengan harga terbaik.
Dahlan menjelaskan, direksi Bank BRI, Bank BNI, maupun Mandiri
sudah pernah menyampaikan hasrat untuk membeli saham Bank Mutiara.
"Ada direksi Bank BUMN yang menyampaikannya kepada saya, meskipun
hanya sebatas obrolan. Tapi keputusannya tetap pada masing-masing
direksi," ujarnya.
Menurut mantan Dirut PT PLN ini, dari sisi pendanaan Bank-Bank BUMN
memiliki likuiditas yang sangat besar, begitu juga dengan kemampuan
pengelolaan perbankan jangan diragukan lagi.
"Mereka (direksi) Bank-Bank BUMN sangat pintar-pintar, jauh lebih
pintar dari saya. Jadi mereka pasti lebih soal Mutiara," kata Dahlan.
Dahlan Persilakan Bank BUMN Caplok Bank Mutiara
Kamis, 6 Maret 2014 14:00 WIB