Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat yang diukur berdasarkan gini ratio pada Maret 2018 sebesar 0,281 atau naik 0,005 poin dibandingkan September 2017 sebesar 0,276.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketimpangan pengeluaran masyarakat di provinsi penghasil bijih timah terbesar di Indonesia ini," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan nilai gini ratio Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama periode 2010 - Maret 2018 terus mengalami fluktuasi. Pada September 2016 hingga September 2017 nilainya terus menurun dan meningkat kembali pada Maret 2018.
"Berdasarkan daerah tempat tinggal, gini ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 0,296 mengalami peningkatan sebesar 0,008 poin dibanding September 2017 0,288 dan menurun sebesar 0,007 poin dari Maret 2017 yang sebesar 0,303. Sementara itu daerah perdesaan sebesar 0,238 naik 0,002 poin dibanding September 2017 yang sebesar 0,238 serta naik 0,019 poin dibanding Maret 2017 yang sebesar 0,219," ujarnya.
Menurut dia selain gini ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.
Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.
"Pada Maret tahun ini ?persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah 23,19 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah," katanya.
Ia menambahkan sejalan dengan informasi yang diperoleh dari gini ratio, ukuran ketimpangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan.
Berdasarkan ukuran distribusi pengeluaran penduduk, semakin rendah nilai persentase pengeluaran pada penduduk 40 persen terbawah, maka
semakin tinggi ketimpangan pengeluaran. Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2018 adalah sebesar 22,20 persen.
"Sementara itu, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan pada Maret 2018 adalah sebesar 25,43," katanya.
BPS: tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat Babel naik
Senin, 16 Juli 2018 22:58 WIB