Koba, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengambil sampel buah anggur yang diduga mengandung formalin.
"Kami sudah mengambil sampel buah anggur yang dijual pedagang di sepanjang jalan Pantai Arung Dalam, memang mengandung formalin namun masih pada ambang batas konsumsi," kata Kepala Dinkes Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Senin.
Dia mengatakan, langkah itu menyikapi banyaknya anggur dijual di sepanjang jalan dalam Kota Koba dengan harga relatif murah dan adanya laporan konsumen bahwa buah anggur itu mengandung formalin.
"Setelah dilakukan uji laboratorium BPOM, hasilnya positif mengandung formalin namun masih pada batas ambang untuk dikonsumsi," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta pihak BPOM melakukan pengecekan ulang untuk memastikan buah anggur yang didatangkan dari luar daerah itu layak atau tidaknya dikonsumsi.
"Kalau hasil uji laboratorium awal memang masih ambang batas konsumsi, ini kami menunggu hasil uji selanjutnya untuk memastikan layak atau tidak dikonsumsi," ujarnya.
Pemerintah daerah, kata dia, dalam hal ini tentu cepat bertindak karena terkait dengan kesehatan masyarakat dan menimbulkan keresahan di tengah warga.
"Kalau nanti memang tidak layak dikonsumsi tentu kami secara tim akan bertindak cepat untuk melarang peredaran buah tersebut, pedagang kami tegur dan kapan perlu kalau membandel dibawa ke jalur hukum," katanya.
Sementara Kepala Dinkes, Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin mengatakan pihaknya sudah turun secara tim ke lapangan terkait dugaan kasus anggur berformalin tersebut.
"Kami sudah turun ke lapangan, bahkan saya sengaja membeli buah anggur itu untuk dijadikan sampel. Memang ada formalinnya, namun keputusan akhir tentu ada di Dinkes dan BPOM," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya menyarankan anggur demikian tidak beredar di daerah itu karena sudah meresahkan warga.
"Sudah banyak laporan masyarakat terkait anggur berformalin, sebaiknya tidak dijual karena meresahkan konsumen," kata Sajidin.
Dinkes Bangka Tengah ambil sampel anggur diduga mengandung formalin
Senin, 12 November 2018 19:37 WIB