Kulon Progo (ANTARA) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong Pemerintah DIY membangun pusat penelitian dan kajian ilmu pengetahuan berkelas internasional untuk menguatkan ikon sebagai kota pelajar.

Anggota DPRD Kulon Progo Muhyadi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan DIY ini memiliki julukan sebagai kota pelajar, tetapi belum didukung oleh komponen dan infrastruktur yang memadai, sehingga pusat penelitian berkembang pesat, begitu juga pusat kajian ilmu budaya dan ilmu pengetahuan.

"Kami mengusulkan DIY membangun pusat penelitian dan kajian ilmu pengetahuan berkelas dunia, sehingga melahirkan ilmuwan dan generasi yang mampu menghasilkan penelitian yang dapat menolong di semua aspek," kata Muhyadi.

Ia mengatakan pusat penelitian ini bisa di bidang sosial, budaya atau eksakta. Harapannya, pusat penelitian ini melahirkan ilmuwan yang kompeten di bidangnya, serta hasil penelitiannya dapat diterapkan dalam kehidupan.

Ke depan, DIY bisa menjadi pusat peradaban baru di semua aspek kehidupan. Saat ini, dana keistimewaan DIY sangat besar, kalau hanya untuk membuat pusat penelitian bukan hal yang tidak mungkin.

"Pusat penelitian sebagai momentum bagaimana DIY dapat melahirkan sejarah baru dalam sebuah peradaban," katanya.

Menurutnya, wacana "impor" rektor tidak akan menggeliat di lini massa, bila Indonesia mempunyai banyak ilmuwan yang ahli di bidangnya. Pusat penelitian memperlihatkan teori baru bertaraf nasional dan internasional.

"Semua harus dirintis dari sekarang, dimulai dari DIY, supaya tidak ada wacana impor rektor atau dosen," katanya.

Saat ini, Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan pendidikan karakter dengan harapan mampu melahirkan generasi yang nasionalis, dan berkepribadian kemantaraman.*

Baca juga: Bukit Menoreh ditata jadi objek wisata berstandar internasional

Baca juga: Yogyakarta disebut salah satu kota yang siap Industri 4.0

Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019