Kota Guatemala (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, mengeritik perlakuan AS terhadap migran selama kunjungan di Guatemala, dan mengangkat keraguan mengenai apakah negara Amerika Tengah tersebut bisa menangani kesepakatan dengan pemerintah Trump.

Pelosi, seorang Demokrat, sedang mengunjungi Amerika Tengah pada Kamis (8/8) bersama satu delegasi dari kedua partai --Demokrat dan Republik-- saat wilayah itu menghadapi tekanan dari Presiden AS Donald Trump agar berbuat lebih banyak untuk menghentikan migran sampai ke Amerika Serikat.

Berdasarkan ancaman sanksi ekonomi, Guatemala pada Juli mencapai kesepakatan dengan Trump untuk membuat negeri tersebut jadi apa yang disebut "negara ketiga yang aman", kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Kesepakatan tersebut akan mengharuskan semua migran untuk mencari suaka di Guatemala dan bukan di Amerika Serikat.

Baca juga: Mendiang anak Guatemala ingin kirim uang untuk keluarganya, yang miskin

Banyak pengeritik mempertanyakan apakah Guatemala, yang menderita akibat tingginya angka kemiskinan dan kekerasan, memiliki sumber daya untuk menangani potensi lonjakan permohonan suaka.

Ketika ditanya apakah Guatemala akan mampu menangani kesepakatan tersebut, Pelosi mengatakan dalam satu taklimat ia ingin mengetahui lebih banyak mengenai apakah kesepakatan negara ketiga yang aman perlu, dan menggambarkannya sebagai "tantangan yang sangat sulit"

Baca juga: Orangtua migran yang dipisahkan dari anak-anak kembali ke AS

Pelosi dan delegasi Kongres AS juga direncanakan mengunjungi El Salvador dan Honduras, setelah itu mereka direncanakan mengunjungi pusat penahanan AS di McAllen, Texas.

Kubu Demokrat telah mengatakan kebijakan Trump telah menyulut krisis kemanusiaan di instalasi perbatasan, dan Pelosi mengatakan bahwa "dari apa yang kami telah lihat dalam kunjungan lalu, perlakuan orang di sana adalah tantangan bagi hati nurani Amerika".

"Benar-benar memalukan apa yang telah terjadi di perbatasan," tambah Pelosi --yang bertemu dengan wakili dari lembaga kehakiman, organisasi hak asasi manusia dan masyrakat sipil di Guatemela.

Baca juga: 8 jam ngoceh soal imigrasi, Nancy Pelosi berpidato paling lama di AS

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019