Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menyebut, kawasan dekat bandara menjadi salah satu yang pihaknya prioritaskan dalam pencegahan maupun penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kami terus berupaya melakukan pemantauan dan pemadaman. Kemudian memetakan wilayah prioritas, salah satunya adalah kawasan dekat bandara," katanya usai rapat evaluasi status siaga darurat karhutla di Palangka Raya, Senin.

Kawasan dekat bandara harus menjadi prioritas dari tim satuan tugas karhutla, sebab pihaknya tidak ingin kabut asap mengganggu aktivitas penerbangan, misalnya berdampak negatif pada jarak pandang dan lalu lintas udara.

Fahrizal menjelaskan, selain bandara, kawasan konservasi yang merupakan kawasan perlindungan satwa juga menjadi prioritas agar tidak terkena dampak karhutla. Untuk itu tim satgas diminta bisa terus bekerja secara maksimal dan cermat, khususnya dalam pemetaan maupun pengawasan wilayah rawan.

"Kami juga telah menerima laporan tentang sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan, terkait kekurangan peralatan," ungkapnya.

Kekurangan peralatan itu, utamanya adalah pompa mesin kecil dan perlengkapan lainnya. Pemprov akan menghitung jumlah kebutuhan yang diperlukan guna memenuhi penambahan itu, sehingga penanganan karhutla bisa dilakukan secara maksimal.

Selain inventarisasi peralatan secara efektif dan efisien, tim-tim kecil yang bisa bergerak masuk ke dalam juga harus diperhatikan. Mengingat kebakaran tidak hanya terjadi di pinggiran saja, namun juga sejumlah lokasi yang berada di dalam, bahkan jauh dari jalan besar.

Untuk itu diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat, agar penanganan karhutla di Kalteng bisa dilakukan secara maksimal dan segera teratasi. Sebab jika hanya mengandalkan kinerja dari tim satgas, tentu akan ada batasan, terutama jumlah personel yang tersedia.

Sementara itu, saat ini status siaga darurat karhutla di Kalteng resmi diperpanjang hingga 30 Oktober 2019 mendatang. Awalnya status tersebut hanya ditetapkan hingga 26 Agustus 2019, namun setelah melihat perkembangan kondisi saat ini, maka pemprov memutuskan memperpanjangnya.

Kabupaten dan kota di Kalteng juga didorong melakukan hal serupa, dengan memerhatikan prakiraan musim kemarau dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hingga saat ini ada dua kabupaten yang sudah memperpanjang status siaga darurat, yakni Kotawaringin Timur dan Lamandau.

Baca juga: BMKG: Lahan-hutan di Kalteng rawan terbakar

Baca juga: Jarak pandang di Palangka Raya terbatas karena kabut asap

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat/ADV
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019