Narkoba ancaman serius yang harus ditindak tegas
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Humas Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedy Prasetyo mengatakan sasaran yang dituju oleh bandar narkoba saat ini adalah generasi muda.

"Kita prihatin dengan kondisi saat ini sasaran generasi muda dan bandar tidak melihat kalangan mulai dari akademisi, pelajar, pejabat tokoh publik, dan lainnya," kata Dedy saat membuka forum diskusi terarah bertajuk "Refleksi 74 tahun Indonesia Merdeka dalam Memberantas Narkoba" yang di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu.

Dedy mengatakan bahaya narkoba jika tidak ditindak tegas dapat mengancam hilangnya satu generasi.

Narkoba yang dulu masuk ke Indonesia dalam jumlah gram kini berkembang masuk dari laut dengan jumlah ton-tonan.

Baca juga: Polisi Indonesia-Malaysia kerja sama berantas narkoba

Narkoba, lanjut dia, disalahgunakan jika dulu untuk keperluan medis, sekarang disalahgunakan tidak untuk medis yang dampaknya sangat fatal mulai dari kerusakan syaraf hingga kematian.

"Narkoba musuh negara, polisi terus melakukan penangkapan. Penumpasan narkoba perlu sinergi antara stakeholder dan masyarakat yang dapat memberantas. Narkoba ancaman serius yang harus ditindak tegas," katanya.

Dedy mengatakan ancaman penyalahgunaan di kalangan generasi muda ini menjadi linier dengan fokus utama Presiden Joko Widodo membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Ia menambahkan narkoba masuk dengan motif bisnis dan bermotif melemahkan generasi muda. Untuk itu sosialisasi, upaya pencegahan narkoba terus dilakukan.

Baca juga: Jabar pengguna narkoba terbesar di Indonesia

Devisi Humas Polri menggelar Grup Diskusi Terfokus (FGD)  Refleksi 74 tahun Indonesia Merdeka dalam Memberantas Narkoba juga terkait dengan tema Kemerdekaan RI yakni "SDM unggul Indonesia Maju".

"Dalam rangka penanggulangan, Divisi Humas Porli penting mengadakan FGD guna mencegah ancaman terhadap generasi muda. Sama sama mencari solusi agar peredaran narkoba bisa diberantas dan kesadaran masyarakat Indonesia kian meningkat," kata Dedy.

Forum diskusi ini dihadiri sejumlah narasumber yakni Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal, pendiri Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) Henry Yosodiningrat, Kepala BNN, Komjen Pol (Purn) periode 2012-2015, Anang Iskandar, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto dan Musisi Peduli Narkoba, Oppie Andaresta.

Baca juga: Kompolnas setuju pengedar narkoba tembak di tempat

Kegiatan diskusi ini diikuti peserta dari berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, ormas dan komunitas peduli narkoba. Turut pula hadir di tengah-tengah acara Putri Presiden RI pertama, Sukmawati Soekarnoputri.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019