Jakarta (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera dapat menerima gagasan mengenai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), namun masih menanti kajian yang dilakukan lembaga terkait di MPR.

"Saya kira kita menyambut positif pandangan yang ada, kita terbuka untuk menerima gagasan-gagasan tentang GBHN itu. Tapi kita masih mau mendengar dari kajian yang selama ini dilakukan oleh lembaga kajian MPR," kata Sekjen Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Mustafa Kamal di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Mustafa menyikapi wacana menghidupkan kembali GBHN yang diutarakan PDI Perjuangan dalam Kongres V di Bali, pekan lalu.

Baca juga: MPR rekomendasikan sistem perencaan nasional dengan model GBHN
Baca juga: Pengamat: ada tiga pertanyaan sebelum ide GBHN diterima
Baca juga: Analis khawatir GBHN kembalikan pemerintahan otoriter


Mustafa menyampaikan masukan tentang menghidupkan kembali GBHN merupakan wacana yang positif. Menurut dia, dalam banyak hal negara, Indonesia membutuhkan satu perencanaan terpadu yang berkesinambungan.

Meskipun demikian, dia menilai pembahasan soal GBHN ini akan sangat dinamis. Jika memang akan dilakukan, maka amandemennya harus dilakukan secara sangat hati-hati.

"Jangan kita bersikap reaktif. Pengalaman kita berbangsa sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga reformasi harus diperhatikan," ujar dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019