Untuk pengibaran bendera bawah laut, kami melibatkan 10 penyelam. Mengapa di bawah laut? Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk melindungi laut dari sampah
Gili Trawangan (ANTARA) - Komunitas para penyelam yang tergabung dalam Divers Clean Action (DCA) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia (RI) melalui pengibaran bendera di bawah laut di kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

"Untuk pengibaran bendera bawah laut, kami melibatkan 10 penyelam. Mengapa di bawah laut? Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk melindungi laut dari sampah," ujar pendiri DCA, Swietenia Puspa Lestari.

Pengibaran bendera tersebut dilakukan di kedalaman 8 hingga 18 meter dari permukaan laut. Para penyelam itu mengibarkan bendera sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Selain melakukan pengibaran bendera, para penyelam tersebut juga mencari sampah di laut yang berada di kawasan Gili Trawangan bagian utara itu.

"Pada saat menyelam, kami tidak menemukan sampah. Malah ketemu tiga penyu dan dua hiu. Itu pertanda ekosistem di daerah itu masih bagus. Ini yang kita minta, agar terus dijaga," tambah dia.

Tak adanya sampah di kawasan itu, lanjut dia, juga dikarenakan lagi musim peralihan, yang mana angin bertiup dari timur ke barat. Hal itu memungkinkan sampah-sampah itu pindah ke kawasan laut yang lain.

"Tapi kan sebenarnya laut itu menyatu, mungkin saja sekarang tidak ada tapi nanti ada."

Dia menambahkan pihaknya agak kesulitannya saat mengibarkan bendera di dalam air, karena arusnya yang kuat. Meski demikian, dia berharap masyarakat dan juga para wisatawan turut menjaga kebersihan laut di wilayah itu dengan tidak memproduksi sampah plastik.

"Sekitar 63 persen sampah di laut itu adalah plastik sekali pakai. Oleh karena itu, kebiasaan menggunakan kantong plastik sekali pakai itu perlu diubah."

Usai melakukan pengibaran bendera di dalam laut, DCA melakukan aksi bersih-bersih di kawasan pantai pulau kecil tersebut. 

Baca juga: Menteri LHK beberkan strategi pengurangan sampah plastik di laut

Baca juga: Akademisi ingatkan pencemaran laut tidak hanya sampah plastik

Baca juga: Menteri Susi serukan industri tarik plastik dari laut


 

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019