Jakarta (ANTARA) - Ahli manajemen Dr. Antonius Alijoyo menyebutkan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (governance, risk, compliance/ GRC) merupakan hal penting dalam perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kalau semua perusahaan dapat mengadopsi GRC maka dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional," kata Antonius di Jakarta, Selasa.

Penerapan GRC ini, menurut Antonius sejalan dengan kebijakan pemerintah, termasuk dalam mewujudkan visi misi Indonesia Maju 2019-2024, terutama terkait dengan peningkatan investasi guna mempercepat pembangunan nasional.

Antonius juga menyampaikan terkait pentingnya GRC belum lama ini dibuat peringkat terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia bekerja sama dengan Majalah Top Business.

Dengan peringkat ini diharap semua pihak, untuk bersama-sama dan secara terus-menerus meningkatkan praktik implementasi GRC terpadu di Indonesia.

“Dengan semakin baiknya praktik GRC di Indonesia, maka kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan meningkat pula," ujar Antonius.

Harapannya, jelas Antonius rating investasi di Indonesia akan meningkat, dan risk country Indonesia semakin baik.

"Tentu, hal ini akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia,” ujar Antonius.

Harapannya dengan adanya peringkat ini, jelas Antonius, akan muncul perusahaan-perusahaan hebat di Indonesia, yang terus membangun bisnis dan kinerjanya secara berkelanjutan, dengan menerapkan prinsip-prinsip GRC yang terintegrasi, kata Antonius.

Top GRC 2019 diikuti oleh lebih dari 500 perusahaan terdiri dari BUMN, perusahaan TBK, swasta nasional maupun multinasional. Kemudian diseleksi menjadi 200 perusahaan finalis.

Dan setelah melewati proses penilaian akhir termasuk wawancara penjurian, ditetapkan 52 perusahaan sebagai penerima penghargaan Top GRC 2019.

Klasifikasi kategori penghargaan didasarkan pada level bintang (stars), mulai dari bintang 1 hingga bintang 5.
Semakin tinggi level bintangnya, semakin baik sistem, infrastruktur, dan implementasi GRC di perusahaan.

Bobot penilaian 80 persen adalah aspek GRC yang terdiri dari sistem, infrastruktur, dan implementasi GRC-nya. Sedangkan 20 persennya lagi adalah penilaian output/kinerja bisnisnya.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019