..keikutsertaan Indonesia pada pameran JISTE untuk meningkatkan ekspor produk perikanan ke pasar Jepang..
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat adanya potensi transaksi ekspor perikanan senilai 42,62 juta dolar AS dari keikutsertaan Indonesia dalam Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE), Agustus 2019, menandakan besarnya potensi peningkatan ekspor perikanan.

Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud mengatakan keikutsertaan Indonesia pada pameran JISTE untuk meningkatkan ekspor produk perikanan ke pasar Jepang dan membuka peluang baru ekspor produk perikanan Indonesia di pasar internasion

“Jepang merupakan mitra dagang utama kedua sebagai negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia setelah Amerika Serikat (AS) dengan nilai 676,58 juta dolar atau 13,92 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2018,” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Pameran ini merupakan pameran seafood terbesar di Jepang yang diikuti oleh sekitar 800 eksibitor dari 20 negara. Diisi sekitar 1.400 booth, JISTE dihadiri oleh industri retail, food services, trading, wholesaler, distributor, dan food processing dari seluruh wilayah Jepang dan sekitarnya.

Pada pameran JISTE kali ini, KKP mengikutsertakan 8 eksportir yang bergabung dalam Paviliun Indonesia. Selama pameran, eksportir Indonesia menampilkan beragam produk perikanan antara lain fresh dan frozen tuna; preecooked, smoked dan canned tuna; value added shrimp dan tilapia; patsteurized clams, crabs dan shrimps; serta unagi kabayaki.

Keikutsertaan KKP dalam JISTE selama tiga hari tersebut, menurut Machmud, telah menghasilkan nilai potensi transaksi sebesar 42,62 juta dolar AS meningkat 14,67 persen dibandingkan nilai potensi transaksi pada pameran tahun sebelumnya.

Produk yang diminati para buyers antara lain udang jenis windu dan vaname, tuna segar dan beku, gurita, produk olahan berbasis surimi, dan unagi kabayaki. Para buyers berasal dari Jepang, AS, China, Mexico, Taiwan dan Oman.

Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan kerja sama suplai whole round tuna antara PT. Perikanan Nusantara (Perinus) yang diwakili Andre F. Budihardjo dengan beberapa buyers yaitu Avis Cooperation, Kanzai Search Business Development dan Kaitokikaku Coorporation senilai 3,78 juta dolar, Mushasi Co. Ltd. dengan nilai 2,7 juta dolar AS dan Laut Trans dengan nilai 1,35 juta dolar AS.

Selain itu, turut dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Perinus dengan Kaneshime Matsuda Suisan Co. Ltd. di bidang penguatan kapasitas staf bidang pengolahan ikan. Kerja sama juga dilakukan oleh PT Perinus dengan K-Laboratory di bidang penanganan dan budidaya benih sidat/belut (unagi).

Pada tahun lalu ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang senilai 676,58 juta dolar atau 13,92 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2018

Komoditas ekspor utama perikanan Indonesia ke Jepang ialah udang senilai 334,94 juta dolar AS, tuna cakalang dan tongkol 133,26 juta dolar AS, rajungan/kepiting 36,47 juta dolar AS, dan cumi-sotong-gurita 17,9 juta dolar AS.

Baca juga: Produk ekspor perikanan Indonesia sudah diterima 157 negara
Baca juga: KKP yakin sentra perikanan bakal gairahkan ekonomi perbatasan
Baca juga: Ekspor serentak hasil perikanan tunjukkan kekuatan kelautan Indonesia

 

Pewarta: Subagyo
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019