Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat melakukan sosialisasi kepada warga di Kelurahan Cisalak, Sukmajaya terkait akan ditertibkannya lahan tersebut untuk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang dilaksanakan pada akhir September 2019.

"Sekarang sudah masuk dalam tahap finalisasi yang sudah terukur berdasarkan SK Wali Kota Nomor 821.29/290/Kota/Pres/Huk/2019 tentang Tim Penertiban Lahan UIII," kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna di Depok, Jumat.

Baca juga: Pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia dimulai tahun ini

Baca juga: Anggaran pembangunan UIII sampai Rp3,5 triliun menurut Presiden

Baca juga: Jokowi-JK letakkan batu pertama mulainya pembangunan kampus UIII


Pradi Supriatna mengatakan rencananya tahap sosialisasi dilaksanakan mulai tanggal 30 Agustus-01 September 2019. Sosialisasi yang diberikan berupa pemberitahuan pengosongan.

"Sosialisasi pengosongan ini bisa berupa pemasangan spanduk, konsultasi dengan instansi terkait maupun melalui surat pemberitahuan yang akan dilakukan oleh satgas penertiban dan pengamanan," jelasnya.

Dirinya menambahkan, setelah tahap sosialisasi, akan diterbitkan Surat Peringatan (SP) 1 mulai tanggal 09-11 September. Dilanjutkan dengan SP 2 pada 12-18 September dan SP 3 pada 19-21 September.

Kemudian, lanjutnya, tanggal 23 akan dikeluarkan SP pengosongan. Sementara penertiban dilaksanakan pada tanggal 27-29 September.

"Kami berharap dalam proses penertiban tetap mengedepankan komunikasi dan diskusi, sehingga saat penertiban nanti dapat berjalan lancar," demikian Pradi.

Sebelumnya Wali Kota Depok KH. Mohammad Idris mengungkapkan komitmen dukungannya secara penuh pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok Jawa Barat dan segera menyelesaikan pembebasan lahan yang menghambat pembangunan kampus tersebut.

"Memang pembangunan UIII sedang sedikit ada masalah terkait pembebasan lahan dan orang yang menempati lahan. Kita akan bantu mempercepat penyelesaian," kata Idris.

Idris menegaskan bahwa pihaknya juga siap membantu. Salah satu bentuk bantuannya adalah memberikan keringanan percepatan IMB, menciptakan suasana kenyamanan situasi di UIII.

Idris mendukung kehadiran UIII yang berbeda dengan Perguruan Tinggi yang ada, yaitu yang fokus pada masalah keagamaan, teknologi, sistem pengajaran modern dan kapasitas nasional.

"Kalau ditanya targetnya yang pak JK tahun depan harus beroperasi. Ya harus sesuai dengan target dan ada timelinenya," kata Idris.

Baca juga: UIII siapkan imam untuk promosikan Islam moderat ke seluruh dunia

Baca juga: Presiden bahas perkembangan pendirian Universitas Islam Internasional

Baca juga: Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia mulai dibangun di Depok


Idris juga mengungkapkan akan menyiapkan sarana penunjang mulai dari akses jalan menuju UIII yang juga akan dibangun Museum Rasulullah SAW.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau proses pembangunan sejumlah fasilitas di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada Kamis (22/8).

"Pengerjaan UIII cukup maju terkecuali kendala lahan yang harus diselesaikan karena tahun depan harus sudah mulai operasional. Soal lahan itu hubungannya dengan Wali Kota (Depok), segera terbitkan SK tentang penertibannya," kata Wapres.

Kendala pembebasan lahan tersebut tidak akan menghambat proses akademik perkuliahan yang akan dimulai 2020, mengingat penerimaan mahasiswa baru akan segera dibuka secara bertahap.

"Penerimaan pertama mungkin hanya 500 mahasiswa, bertahap, jadi tidak sekaligus selama ruang kuliah, asrama, ruang dosen sudah ada," ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019