Jakarta (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Jumat secara resmi membuka gelaran putaran final Piala Dunia FIBA 2019 yang dilangsungkan di delapan kota di negaranya, 31 Agustus s.d. 15 September.

Upacara pembukaan itu digelar di Beijing National Aquatics Centre, yang pada 2008 lalu menjadi salah satu arena Olimpiade, demikian laporan laman resmi FIBA.


Baca juga: Fakta Piala Dunia FIBA 2019, format baru hingga debut Ceko-Montenegro


Acara tersebut dihadiri pula oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden FIBA Horacio Muratore dan penggantinya untuk periode 2019-2023 Hamane Niang beserta jajaran petinggi FIBA dan peserta Kongres FIBA ke-21.

Presiden Xi menyatakan Piala Dunia FIBA 2019 resmi dibuka setelah pertunjukan oleh anak-anak yang membawa bendera 32 negara peserta diikuti rangkaian sambutan oleh sejumlah pejabat, termasuk Muratore.

Aktor internasional asal China, Jackie Chan, menjadi salah satu penampil dalam upacara yang diwarnai berbagai pertunjukan seni tradisional China itu.
 
Legenda bola basket sekaligus Presiden Asosiasi Bola Basket China (CBA) Yao Ming memperlihatkan trofi Naismith dalam upacara pembukaan Piala Dunia FIBA 2019 di Beijing, China, Jumat (30/8/2019). (ANTARA/REUTERS/POOL/Greg Baker)


Lantas, legenda bola basket China, Yao Ming, yang kini menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket China (CBA) membawa trofi Naismith yang bakal diperebutkan oleh para peserta nantinya didampingi delapan anak kecil, mewakili delapan kota penyelenggaraan.

Pertandingan penyisihan Grup D antara Angola melawan Serbia yang berlangsung di Foshan, Sabtu sore, menjadi laga pembuka Piala Dunia FIBA 2019 diikuti tujuh pertandingan lain di tiga kota yaitu Beijing, Wuhan dan Guangzhou.

Sehari kemudian empat kota lainnya; Shanghai, Nanjing, Shenzhen dan Dongguan, mulai menyelenggarakan pertandingan pertama.

Baca juga: Profil Grup A, rintangan pertama tuan rumah China

Baca juga: Profil Grup B, Argentina paling diunggulkan

Baca juga: Profil Grup C, melihat Spanyol bekerja

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019