Ini menandakan sudah ada suasana kembali kunjungan wisman, setelah sebelumnya sempat ada penurunan yang tajam. Tetapi dengan baru sampai 604.493 kunjungan itu, masih perlu adanya upaya tambahan, karena tahun lalu saat situasi penurunan belum terasa,
Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat 604.493 wisatawan mancanegara berkunjung ke Pulau Dewata selama Juli 2019 atau naik 9,96 persen dibandingkan periode Juni 2019 sebanyak 549.751 wisatawan.

"Ini menandakan sudah ada suasana kembali kunjungan wisman, setelah sebelumnya sempat ada penurunan yang tajam. Tetapi dengan baru sampai 604.493 kunjungan itu, masih perlu adanya upaya tambahan, karena tahun lalu saat situasi penurunan belum terasa, Juli sudah mencapai 624.366 wisman," kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho saat menyampaikan berita resmi statistik, di Denpasar, Senin.

Adi mengemukakan 604.493 wisman yang melancong ke Pulau Dewata, mayoritas datang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai (604.480) dan hanya 13 wisatawan yang melalui pelabuhan laut.

Menurut kebangsaannya, wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Juli 2019 yakni wisman dengan kebangsaan Australia (20,40 persen), Tiongkok (18,53 persen), India (4,92 persen), Inggris (4,72 persen) dan Perancis (4,44 persen).

Baca juga: Bali jadi daerah tujuan yang diperhitungkan wisatawan Hongaria

Kemudian wisatawan dari Amerika Serikat (4,35 persen), Korea Selatan (3,85 persen), Jepang (3,39 persen), Jerman (3,31 persen), Selandia Baru (3,02 persen) dan sisanya gabungan sejumlah negara lainnya (29,08 persen)

Meskipun ada kenaikan kunjungan wisman pada Juli 2019 dibandingkan bulan sebelumnya, namun jika dilihat secara kumulatif periode Januari-Juli 2019 yang sebanyak 3.462.683 wisman, masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni dari Januari-Juli 2018 dengan total 3.517.371 wisman. Atau dengan kata lain turun sedalam 1,55 persen.

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Bali turun 8,08 persen

"Jadi ada kekhawatiran jangan-jangan tahun ini tidak bisa mencapai kunjungan 6 juta wisman kalau kita tidak mewaspadai situasi yang berkembang terus seperti ini," ucapnya.

Apalagi, lanjut Adi Nugroho, jika dilihat kunjungan wisman secara nasional sesungguhnya sampai Juli masih bergerak naik dan belum ada penurunan.

"Tetapi kenapa di Bali menurun? Jangan-jangan ini bagian dari isyarat wisatawan asing yang ke Indonesia tidak lagi mengalihkan kunjungan ke Bali, tetapi menuju wilayah lain di Indonesia," katanya.

Di sisi lain, tambah Adi, negara yang mengalami peningkatan jumlah wisman tertinggi selama tahun 2019 dibandingkan tahun 2018 berasal dari Korea Selatan, yakni meningkat setinggi 39,10 persen.

Sementara wisman asal Malaysia mengalami penurunan terdalam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hingga 14,86 persen.

Baca juga: Kemenpar "joint promotion" Vietjet Air datangkan wisman ke Bali
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019