Kami berencana untuk menggunakan 76,28 persen dari dana hasil IPO untuk belanja modal ...
Jakarta (ANTARA) - PT Trinitan Metals and Mineral akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di kisaran harga Rp270-Rp300 per saham.

"Harga saham yang ditawarkan Trinitan Metals and Mineral itu mencerminkan Price to Earning Ratio (PER) sebesar 8-10 kali untuk tahun buku 2019," ujar Associate Director-Head of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi selaku penjamin pelaksana emisi, di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan valuasi PER itu dinilai cukup menarik bagi investor dikarenakan relatif masih rendah dibandingkan dengan PER industri di kawasan regional yang sebesar 14 kali.

"Di regional PER industri untuk perusahaan sejenis sebesar 14 kali. Artinya dengan PER sebesar 8-10 kali masih memberikan ruang imbal hasil yang baik bagi investor," ucapnya.

PER merupakan salah satu parameter bagi investor dalam menentukan arah investasinya pada suatu saham. Semakin tinggi PER, maka semakin mahal valuasi saham, sebaliknya semakin rendah PER, maka semakin murah valuasi saham.

Perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter) itu, sedianya akan menawarkan sebanyak 333.333.500 lembar saham atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO.

Dengan jumlah saham yang ditawarkan itu maka PT Trinitan Metals and Mineral akan meraup dana sekira Rp90 miliar hingga Rp100 miliar dari aksi korporasinya.

Bersamaan dengan aksi korporasi itu, lanjut dia, perseroan juga menerbitkan sebanyak 333.333.500 waran seri I yang menyertai saham baru atau 33,33 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Trinitan Metals and Mineral Tbk Richard Tandiono mengatakan mayoritas penggunaan dana dari hasil IPO untuk belanja modal.

"Kami berencana untuk menggunakan 76,28 persen dari dana hasil IPO untuk belanja modal seperti pembelian mesin dan peralatan, sisanya sebanyak 23,72 persen untuk modal kerja perseroan," paparnya.

Richard juga mengatakan saat ini produk perseroan digunakan oleh pelanggan yang bergerak di bidang industri baterai 71,1 persen, industri pembuat antimony trioxide 11,9 persen, industri metals processing/smelter 7,3 persen, industri solder 4,7 persen, dan industri pertahanan 5,2 persen. "Sekitar 56 persen produk perseroan dipasarkan di pasar lokal, dan 44 persen di ekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, China, dan Republik kepulauan Fiji," katanya.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019