Saya selalu memimpikan ini (masuk final) sejak kecil
Jakarta (ANTARA) - Bianca Andreescu, remaja 19 tahun asal Toronto, Kanada layaknya bunga mekar yang berhasil melangkah jauh sampai ke final saat debutnya pada babak puncak US Open yang akan diselenggarakan di New York, Sabtu (8/9).

Andreescu melakoni final pertamanya di US Open melawan Serena Williams yang mengincar gelar Grand Slamnya ke-24.

Bagaikan de javu. Andreescu kembali dipertemukan dengan petenis unggulan kedelapan Serena, di mana ia menang pada final Toronto Masters 1000 karena Serena mundur akibat cedera.

Baca juga: Andreescu amankan tiket ke final US Open untuk hadapi Serena

"Kalau ada orang yang bilang bahwa saya akan ada di final US Open, saya bakal bilang kalau kamu gila." kata Andreescu usai menang melawan Bencic di semifinal.
 
Petenis putri Kanada Bianca Andreescu (kanan) menyalami lawannya petenis putri Swiss Belinda Bencic dalam babak semi final Turnamen Tenis AS Terbuka, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, AS, Kamis (5/9/2019). Andreescu melangkah ke final setelah mengalahkan Belinda Bencic 7(7)-6(3) dan 7-5 dan akan berhadapan dengan Serena Williams. ANTARA FOTO/Reuters-Geoff Burke-USA TODAY Sports/hp.


Setelah partisipasinya di US Open 2017 harus tersingkir pada babak pertama kualifikasi, di musim ini Andreescu sangat berbangga hati karena mimpinya selama ini menjadi nyata.

"Saya selalu memimpikan ini (masuk final) sejak kecil. Tapi saya pikir orang-orang akan berpikiran bahwa mimpi saya sulit untuk menjadi kenyataan."

Pelatih Andreescu, Sylvain Bruneau pun turut buka suara terkait anak didiknya itu. Ia menilai bahwa Andreescu merupakan pemain yang terlahir sebagai kompetitor dan suka sekali dengan tantangan.

"Saya selalu terkejut dengan dia yang tidak pernah takut dengan lawannya atau merasa terintimidasi oleh situasi," kata Bruneau seperti dikutip dari laman resmi WTA.

"Ketika dia bermain dengan lawan peraih gelar Grand Slam atau petenis unggulan satu, dia akan merasa tertantang. Dia selalu melihat itu sebagai kesempatan, dan dia tidak pernah takut," tuturnya.

Bruneau mulai melatih Andreescu pada Maret 2018. Namun ia sudah melihat bakat muridnya itu sejak Andreescu bermain dengan buas di Fed Cup pada 2017.

Setelah itu, Andreescu pun diikutsertakan pada kompetisi ITF 25K di Jepang, di mana mengantarkannya menuju peringkat 200 besar. Kemudian pelatihnya membawanya untuk bertarung di pertandingan yang sesungguhnya termasuk Grand Slam.

Baca juga: Bianca Andreescu remaja pertama pada semifinal US Open sejak 2009

Melesat cepat

Tahun 2019 tampaknya menjadi musim yang baik bagi remaja itu. Sebelum berlaga di Flushing Meadows, ia telah menjuarai WTA Premier Toronto yang mengantarkannya pada peringkat ke-14 dunia (saat ini peringkat ke-15).

Perjalanan Andreescu membuat Pam Shriver, yang juga pernah maju ke final US Open pada debutnya pada 1978 tidak terkejut dengan kehebatan yang diraih olehnya.

"Banyak yang memilih dia sebagai orang yang difavoritkan untuk menang. Cara dia menang di Indian Wells dan Rogers Cup telah membuktikan bahwa dia adalah pemain besar. Saya rasa kita tidak perlu terpesona ketika tahu dia menjadi semifinalis dan berkesempatan jadi finalis," kata Shriver seperti dikutip dari laman resmi US Open.

"Memenangi pertandingan di usia 19 tahun, dia akan menjadi bintang top. semua orang sudah melihat kemampuannya," kata Shriver.

Baca juga: Jagat sosmed sambut bintang baru tenis, Bianca Andreescu

Begitu pun selama US Open, publik semakin terkesan dengan remaja yang biasa melakukan meditasi saat luang itu. Andreescu telah mencatat sejarah baru selama era US Open, yakni menjadi petenis tunggal putri keempat yang melakukan debut tebaiknya.

Chris Evart menjadi petenis pertama yang maju ke semifinal pada debut di babak utama US Open 1971. Kemudian disusul oleh Shriver pada 1978, di mana ia bisa mencapai final ketika ia berusia 16 tahun.

20 tahun kemudian, Venus Williams menjadi petenis tunggal putri ketiga yang mencapai semifinal pada debut di babak utama US Open 1997. Williams saat itu mengalahkan Irina Spirlea di semifinal sebelum tersingkir oleh Martina Hingis di final.

Andreescu pun mengikuti capaian yang diraih oleh Venus Williams yang saat itu berusia 17 tahun. Ia menjadi remaja pertama Kanada dan remaja keempat yang maju ke final US Open.

Dengan demikian, prestasi Andreescu pun akan melengkapi catatan triplet itu dalam era AS Terbuka.

Rising star Bianca Andreescu memang telah mengalami capaian prestasi yang melesat cepat sejak tahun lalu.

Peringkat Andreescu naik drastis dalam kurun waktu satu tahun. Ia yang awalnya berada di peringkat ke-208 pada Agustus 2018 tiba-tiba beralih ke posisi 106 pada Januari 2019

 
Bianca Andreescu (Reuters)



"Ini gila. Betapa semua bisa terjadi dalam satu tahun"

Saat ini ia berada di peringkat ke-15 WTA dengan rekor menang-kalah 38-4, yang mnjadikannya sebagai petenis dengan statistik kemenangan terbaik.

Apabila Andreescu kalah melawan Serena, ia akan berada di peringkat ke-9, sedangkan jika dia menang, ia akan menjadi pemain remaja yang menempati posisi lima dunia.

Andreescu, bunga mekar asal Kanada telah membuktikan kemampuannya bisa maju hingga final. Ia pun layak untuk merengkuh gelar Grand Slam pertamanya dan mencatat sejarah baru dalam era AS Terbuka.

Baca juga: Andreescu, si remaja dari Kanada juarai BNP Paribas Open

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019