Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan bahwa program digitalisasi "auto gate system" di Pelabuhan Panjang dimaksudkan untuk menjawab keresahan para pengusaha.

"Yang jelas sistem ini akan menjawab keresahan pengusaha, dengan adanya digitalisasi jadi lebih transparan dan lebih terbuka. Dengan program digitalisasi tersebut, banyak nilai plus yang didapat," kata Wagub saat meresmikan Automatic Container Terminal "Auto Gate System" di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Senin (9/9).

Ia menjelaskan, dengan sistem itu, kecurigaan bisa terjawab seperti bayar pajak, KIR, dan lainnya. Jika tidak ada itu, maka yang pasti mereka tidak akan bisa mendapatkan ID. 

Baca juga: Wagub Lampung dukung Pelabuhan Panjang jadi pionir digitalisasi

Dengan adanya program digitalisasi itu, Wakil Gubernur Lampung meminta semua pihak agar mendukung program tersebut. Program auto gate system itu bisa memudahkan masyarakat dan juga bisa transparan dan terbuka.

"Semua pihak mari kita dukung digitalisasi ini. Karena dengan langkah ini agar bisa membuat perekonomian kita di Lampung lebih baik lagi," kata dia.

Chusnunia Chalim yang akbrab dipanggil Nunik mengatakan, semua perubahan yang terjadi di era industri 4.0 ini mau tidak mau mendorong semua untuk berubah, termasuk di pemerintahan.

Dengan adanya era digital, diharapkan pelayanan di Pelabuhan Panjang lebih maksimal karena akan berefek pada perekonomian di Lampung menjadi lebih meningkat lagi.

"Yang jelas kita harapkan produk-produk di Lampung ini bisa terkirim, terdistribusi ke berbagai tujuan. Selain itu akan meningkatkan angka ekspor kita dan akan membawa perekonomian ke angka yang lebih baik lagi," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan, digitalisasi auto gate system dimaksudkan untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan di pelabuhan, khususnya di Panjang Bandarlampung.

"Dengan cara itu diharapkan juga pertumbuhan kontainer yang lebih besar dan berdampak positif pada perekonomian di Provinsi Lampung," katanya.

Ia menjelaskan, auto gate system adalah program digitalisasi pelabuhan Indonesia untuk menuju pelabuhan kelas dunia. Hal yang sama nantinya akan dilakukan di tujuh terminal yang dikelola oleh Pelindo Panjang.

Sistem ini baru dimulai dari terminal peti kemas. Nantinya setelah peti kemas akan ada non-peti kemas seperti liquid, curah kering, dan terminal-terminal lain yang menggunakan digitalisasi.

"Kita punya 12 pelabuhan, setiap pelabuhan semuanya akan di digitalisasi dan semua pelabuhan memiliki terminal-terminal. Kalau di Panjang ini ada tujuh terminal dan di pelabuhan lain ada puluhan terminal," kata dia.

Dia menambahkan pada tahun ini sebanyak 12 pelabuhan Pelindo yang sudah digital. Dalam kontes ligalisasi Pelindo mempunyai pelabuhan-pelabuhan di luar Pelabuhan Tanjungpriok.

"Panjang ini adalah salah satu pionir untuk digitalisasi. Bukan cuma di terminal tapi juga di lapangan dan di sistem-sistem yang lain seperti pergudangan, keuangan. semuanya kita terapkan di Panjang," kata dia.

Wakil Gubernur Lampung resmikan Auto Gate System Pelabuhan Panjang Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim memotong pita meresmikan Auto Gate System di Peti Kemas, Pelabuhan Panjang, Lampung. (Antaralampung.com/Damiri) Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim meresmikan Automatic Container Terminal "Auto Gate System" di Terminal Petik Kemas, Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Lampung.
 

Pewarta: Edy Supriyadi/Damiri
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019