Jakarta (ANTARA) - Kerajaan Eswatini mendukung pengembangan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara.

"Kami tidak berhenti mendorong para pengusaha Indonesia untuk terus menjajaki pasar non-tradisional di Kawasan Afrika Sub-Sahara. Dalam hal ini, Eswatini dapat menjadi alternatif bagi penetrasi pasar produk Indonesia di Afrika," kata Duta Besar RI untuk Afrika Selatan merangkap Botswana, Eswatini, Lesotho, Salman Al Farisi seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Rabu. 

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam sambutannya atas keikutsertaan Indonesia pada Pameran Eswatini International Trade Fair (EITF) 2019.

Menurut Dubes Salman, pembentukan Area Perdagangan Bebas Benua Afrika (African Continental Free Trade Area/ACFTA) dapat menjadi pertimbangan bagi para pengusaha Indonesia untuk terus mengeksplorasi kawasan selatan Afrika.

Dia juga menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia belum lama ini telah menyelesaikan Perjanjian Perdagangan Istimewa (Preferential Trade Agreement/PTA) dengan Mozambik.

Mozambik yang memiliki pelabuhan laut strategis dapat berfungsi menjadi pintu masuk bagi pengusaha Indonesia ke pasar di Kawasan Afrika Sub-Sahara.

Dengan diselesaikannya perjanjian dagang istimewa itu, penetrasi ke pasar Eswatini juga akan diuntungkan mengingat jarak antara Kota Maputo di Mozambik dengan wilayah Eswatini yang tidak terlalu jauh, kata Dubes Salman.

EITF adalah pameran internasional terbesar di Eswatini yang diselenggarakan setiap tahun. Raja Eswatini, King Mswati III, tahun ini membuka secara resmi pameran yang berlangsung pada 30 Agustus hingga 9 September 2019 di Manzini, Eswatini.

Dalam pameran itu, Paviliun Indonesia menampilkan promosi pariwisata dan berbagai produk Indonesia, seperti kopi, teh, mie instan, bumbu masakan, agar-agar, kerajinan tangan, serta produk spa dan herbal.

Paviliun Indonesia juga menampilkan miniatur produk industri strategis unggulan, diantaranya miniatur kereta api penumpang dan lokomotif produksi PT INKA, tank produksi PT PINDAD, lampu berbahan bakar air garam, serta produk konstruksi bangunan dengan sistem lego.

Para pengunjung yang datang, termasuk Raja Mswati III, menunjukkan perhatian besar terhadap promosi pariwisata dan produk Indonesia.

Selama pameran, para pengunjung Paviliun Indonesia dihibur dengan permainan angklung yang dibawakan oleh Pejabat KBRI Pretoria dan Konsul Kehormatan RI untuk Eswatini.

Dalam kunjungannya, secara khusus Raja Mswati III menyampaikan arahan kepada pejabat terkait agar dapat mengembangkan kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia, termasuk pada sektor energi terbarukan tenaga surya.

Beberapa produk Indonesia yang telah masuk pasar Eswatini, antara lain produk farmasi, tekstil, dan kendaraan bermotor.


Baca juga: Luhut: kerja sama ekonomi Indonesia-Afrika harus saling menguntungkan
Baca juga: KBRI perluas pasar produk Indonesia di Afrika Selatan
Baca juga: KBRI Pretoria promosikan produk unggulan lewat platform digital

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019