Jakarta (ANTARA) - Salah satu korban kecelakaan tol Cipularang KM 91, Khansa Aatirah (23) menitipkan pesan terakhir bagi adiknya Naila Athaya (19) agar menjadi pribadi yang mandiri.

"Aku ini baru masuk kuliah dan di Depok, aku nangis karena ga betah. Tapi kakak bilang aku harus mandiri, karena dia pun bisa mandiri jauh dari keluarga selama kuliah," kata Naila saat ditemui di kediamannya, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Khansa, korban kecelakaan di tol Cipularang KM 91, sosok periang

Baca juga: Terjadi lagi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang

Baca juga: Polda Jabar sebut Speed Gun perlu diterapkan di Jalan Tol

Baca juga: Lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang masih minim


Naila mengatakan ia merasakan kehilangan sosok kakak dan sahabat yang selama ini menjadi tempat untuk mencurahkan keluh kesahnya.

Meski demikian, saat ini pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Khansa setelah teridentifikasi sebagai salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Cipularang KM 91.

Khansa merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan dikenal sebagai sosok yang mandiri oleh anggota keluarga lainnya.

"Dia itu, apa istilahnya, ngemong adik- adiknya. Jadi anaknya mandiri sekali," kata Ibu Khansa, Herlina.

Selain dikenal sebagai sosok yang mandiri, Khansa juga dikenal sebagai sosok yang periang oleh orang-orang yang mengenalnya. Khansa juga diketahui sedang menjalani tesis sebagai salah satu mahasiswa S2 di Insitut Teknologi Bandung (ITB).

Khansa Aatirah (23) merupakan satu dari empat korban dari kecelakaan di Tol Purbaleunyi KM 91 yang identitasnya berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri.

Khansa dimakamkan di TPU Penggilingan, Pulogadung, Jakarta Timur usai jenazah diserahkan kepada keluarga di Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Kamis (12/9).

Sebelumnya, Kecelakaan yang terjadi di Tol Purbaleunyi KM 91 terjadi pada Senin (2/9). Kecelakaan tersebut merenggut delapan nyawa sedangkan puluhan lainnya luka-luka.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019