Konsumsi menjadi sasaran baru lantaran ekspor yang menjadi andalan Indonesia sulit dikerek.
Jakarta (ANTARA) - Bisnis waralaba diharapkan dapat mendorong konsumsi untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi global saat ini.

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih dalam pembukaan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2019 di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa konsumsi menjadi sasaran baru lantaran ekspor yang menjadi andalan Indonesia sulit dikerek.

"Ekspor yang selama ini menjadi penopang Indonesia cukup berat jadi andalan. Oleh karena itu, variabel lain yang dapat jadi andalan adalah konsumsi dalam negeri. Nah 'franchise' (waralaba) ini mendorong konsumsi dalam negeri," katanya.

Karyanto meyakini pertumbuhan bisnis waralaba bisa mencapai 8 persen hingga 10 persen. Kondisi politik yang sudah stabil akan dapat mendukung pertumbuhan bisnis itu.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita G. Supit mengatakan tren pertumbuhan bisnis waralaba terus meningkat, seiring dengan naiknya permintaan dan respons baik masyarakat terhadap bisnis waralaba.

"Dengan begitu berkembangnya bisnis waralaba di Indonesia, mempunyai dampak baik bagi kebutuhan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan pemakaian bahan baku lokal Indonesia," katanya.

Baca juga: Kontribusi migas masih dominan menggerakkan ekonomi nasional

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perdagangan Benny Soetrisno menyebutkan bahwa waralaba merupakan solusi bagi pengusaha pemula untuk memulai bisnis dengan aman. Tumbuhnya pengusaha baru juga diyakini dapat memberikan dampak baik bagi iklim usaha yang positif.

"Ini jadi wujud nyata kami untuk mendukung terciptanya iklim usaha yang baik," katanya.

Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) bersama Reed Panorama Exhibitions menggelar tiga pameran bisnis tahunan yakni Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Retail & Solution Expo Indonesia (RSEI) dan Café & Brasserie Expo Indonesia (CBI) pada 13-15 September 2019.

Kegiatan itu digelar guna mendukung program pemerintah dan mendorong munculnya para pengusaha baru.

Menempati area pameran seluas lebih dari 9.000 m2, Pameran bisnis ini akan diikuti oleh 20 negara antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Italia, India, AS, Swiss dan juga pavilion negara seperti Singapura, Malaysia dan Tiongkok.

Pameran tersebut menawarkan lebih dari 350 brand waralaba, pendukung usaha ritel dan kafe yang diharapkan mampu menjadi solusi bisnis terpadu bagi para pelaku usaha atau calon pengusaha dalam memulai dan menjalankan bisnisnya.
Baca juga: Pasca Pilpres, bisnis waralaba diyakini bisa tumbuh 5 persen

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019