Malang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mempercayakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah Kontes Kapal Cepat tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019.

Ketua Pelaksana KKCTBN 2019 di UMM, Dr Nur Subeki di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan kegiatan KKCTBN tersebut akan berlangsung pada 10-12 Oktober 2019.

"Ada dua lokasi yang dipilih sebagai arena perlombaan yang representatif dan memenuhi strandar perlombaan tingkat nasional, yakni danau yang terletak di depan Gedung Kuliah Bersama (GKB) I Kampus III UMM di Jalan Raya Tlogomas dan Danau Taman Rekreasi Sengkaling UMM," katanya.

Hingga saat ini, para peserta yang mendaftar telah mengumpulkan dokumen evaluasi tahap 1 dan telah diumumkan pada 20 Agustus lalu. Batas pengumpulan bahan evaluasi tahap 2 pada tanggal 18 September. Hasil evaluasi tahap 2 akan diumumkan 23 September. Sementara, pada 11-12 September merupakan free trial, technical meeting dan pelaksanaan lomba.

Menurut Nur Subeki, penilaian kontes KKCTBN ini dilakukan terhadap setiap kategori dengan beberapa kriteria. Selain ditentukan berdasarkan waktu tercepat, pertimbangan dalam penilaian, juga manuver kapal dalam setiap rintangan pada lintasan. "Selain piala bagi para juara, juga ada penghargaan khusus bagi desain kapal terbaik," ucapnya.


Dalam KKCTBN 2019, ada tiga kategori yang dilombakan, yakni Kapal Kendali Otomatis. Pada kategori ini, kapal didesain dan dibangun dengan piranti lunak elektronik otomatis atau sensor warna.

Kategori kedua, lanjutnya, Kapal Cepat Listrik dengan Sistem Kendali Jauh. Kapal ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaga penggerak dengan bantuan remote control dan ketiga adalah kategori Kapal Cepat Berbahan Bakar dengan Sistem Kendali Jauh.

Nur Subeki menerangkan setiap kategori kontes prototipe kapal memiliki misi dan tantangan yang berbeda-beda. Secara umum kemampuan menyelesaikan misi dan tantangan tersebut dapat diukur melalui kecepatan dan kemampuan bermanuver. Misi dan tantangan tersebut diterjemahkan ke dalam lintasan yang harus dilalui oleh setiap kapal dalam setiap kategori.

Wakil Dekan III Fakultas Teknik UMM itu mengatakan daya kreasi mahasiswa dalam kontes ini tidak hanya mencakup desain badan kapal yang baik dari segi performance dan manuver, tetapi juga mencakup perencanaan sistem penggerak, sistem navigasi yang andal dengan memperhatikan keselarasan faktor teknis lainnya (engine matching).

Dengan demikian, katanya, kreativitas dalam kontes yang dimaksud akan melibatkan beberapa disiplin ilmu teknik yang terkait.

Sebagai tuan rumah pada kontes KKCTBN 2019, UMM mengangkat tema "Teknologi Kapal untuk Menjaga Kedaulatan Bangsa di Era Revolusi 4.0".

Penyelenggaraan kontes ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas intelektual melalui ajang uji kreativitas mahasiswa, meningkatkan kemandirian dan kesiapan dalam menghadapi tantangan yang bersifat regional maupun global.

Baca juga: Politeknik Bengkalis juara kontes kapal tingkat nasional
Baca juga: UGM juara kapal cepat tak berawak nasional

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019