Itu perintah (Presiden) dan akan dilaksanakan..
Pekanbaru (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan komitmennya akan mencopot anak buah di jajaran TNI yang dinilai gagal dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Itu perintah (Presiden) dan akan dilaksanakan,” kata Panglima TNI pada rapat evaluasi penanganan Karhutla Riau, di Kota Pekanbaru, Sabtu.

Meski begitu, ia mengatakan pencegahan dan penanggulangan karhutla bukan tanggung jawab pemerintah pusat, TNI maupun Polri semata. Pemerintah daerah mulai dari gubernur, bupati, wali kota dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) harus ikut berperan tanpa kecuali.

Baca juga: KLHK segel 42 perusahaan terkait karhutla

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyatakan akan menambah 350 personel gabungan untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

“Kita akan tambah kekuatan personel 350 orang dari TNI, Polri dan lainnya. Mereka akan bawa peralatan untuk padamkan karhutla,” kata dia.

Tambahan 350 personel tersebut akan memperkuat Satgas Karhutla Riau yang memadamkan api dari darat, yang kini jumlahnya sekitar 5.800 orang.

Selain itu, ia mengatakan akan menambah pesawat untuk modifikasi cuaca atau hujan buatan, yakni mendatangkan pesawat CN 295 yang berkapasitas 2,5 ton garam untuk menyemai awan. Sebelumnya, Panglima TNI juga sudah menambah satu Cassa 212 untuk operasi hujan buatan yang berkapasitas satu ton.

Baca juga: Dua pesawat cassa disiapkan untuk operasi hujan buatan di Riau

Dengan begitu, total ada tiga pesawat untuk melakukan penyemaian garam ke awan, yakni dua pesawat Cassa dan CN 295. Ketiga pesawat itu akan berada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

“Sehingga tambahan pesawat ini, dalam sehari Satgas bisa semai atau sebar garam kurang lebih tujuh ton,” katanya.

Baca juga: BNPB: Karhutla terbesar di Riau lebih dari 40 ribu ha
Baca juga: Kotawaringin Timur liburkan sekolah satu minggu akibat asap karhutla


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019