Nunukan (ANTARA) - Tiga nelayan warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara diculik oleh kelompok bersenjata di Perairan Tambisan Lahad Datu dan dilarikan ke Tawi-Tawi Filipina Selatan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Menteri Sabah Malaysia, Datuk Sri Mohd Shafie Apdal bahwa ketiga WNI diculik pada Senin (23/9) sekira pukul 11.50 waktu setempat.

Baca juga: TKI diculik kelompok bersenjata di Lahad Datu Sabah Malaysia

Baca juga: Konsulat Imbau TKI waspadai maraknya penculikan di perairan Sabah

Baca juga: KJRI: lima TKI diculik berada di Sulu

Baca juga: Menlu: dua WNI disandera di wilayah Sulu


"Nelayan asal Indonesia yang diculik pada Senin (23/9) dipastikan dilarikan ke Tawi-Tawi Filipina," ujar Mohd Shafie melalui pemberitaan BesFM Tawau.

Ia menambahkan, pihaknya akan berusaha mendapatkan informasi lengkap sekaitan dengan penculikan ketiga nelayan asal Indonesia ini.

Mohd Shafie mengutarakan, lokasi penculikan di Perairan Tambisan Lahad Datu itu merupakan daerah terpencil.

Sementara Komandan Kawasan Keselamatan Kuas Pantai Timur Sabah ESSCOM, Datuk Hazani Ghazali menyatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari pihak keluarga atau majikan.

Menurut dia, sampai saat ini belum menerima laporan dari pihak terkait.

Ketiga WNI yang diculik oleh tujuh orang bersenjata api menggunakan dua unit kapal cepat.

Usai mempreteli telepon seluler ketiga WNI, penculik langsung melarikan mereka ke perairan Filipina beserta nelayan lainnya yang menggunakan kapal lain.

Pada saat kejadian, ketiga WNI dan nelayan lainnya sedang menjala udang di Perairan Tambisan. Tiba-tiba sebuah kapal cepat menghampiri kapal yang digunakan ketiga WNI tersebut.

Pewarta: Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019