Palu (ANTARA) - Wahana Visi Indonesia (WVI) menyatakan siap membantu warga yang terdampak bencana alam gempabumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah untuk merehabilitasi 129 unit rumah penduduk   yang rusak ringan dan sedang.

Agung, salah satu staf response WVI Palu, Kamis menyebutkan ratusan rumah yang akan dan sedang diperbaiki itu tersebar di dua kelurahan Tipo dan Watusampu, Kecamatan Ulujadi.

Ia mengatakan sebelum diperbaiki,pihaknya terlebih dahulu melakukan survei dan pendataan rumah yang layak untuk mendapatkan bantuan perbaikan dari lembaga tersebut.

"Kami survei terlebih dahulu dan diprioritaskan terutama bagi warga yang benar-benar sangat layak untuk mendapatkan bantuan dimaksud,"kata dia.

Secara rinci di Kelurahan Tipo ada 90 unit rumah yang akan diperbaiki dan Kelurahan Watusampu sebanyak 39 unit.
Baca juga: 1.659 rumah di Palu terkena garis patahan
Baca juga: TNI bersama Tzu Chi membangun 3.000 rumah bagi korban gempa dan tsunami


Bantuan yang diberikan kepada warga korban gempa dan tsunami disalurkan dalam bentuk voucher. Pemilik rumah yang akan diperbaiki hanya diberikan voucer sesuai dengan kebutuhan bahan bangunan yang akan digunakan.

Voiucher tersebut, kata Agung kemudian ditukar dengan bahan bangunan yang dibutuhkan pada salah satu toko bahan bangunan yang telah ditunjuk oleh pemberi bantuan. "Toko penjual bahan bangunan juga diseleksi," katanya.

Menurut dia, bantuan tersebut sebagai salah satu bentuk kepeduliaan nyata dari WVI guna meringankan beban dan penderitaan warga karena gempabumi 7,4 SR yang menimbulkan tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2019.

"Mereka sebelumnya terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian dan rumah penduduk lain karena tempat tinggal tidak layak dihuni akibat diterjang gempa dan tsunami," ujarnya.

Dua kelurahan di Kota Palu itu, memang berada di dekat pantai . Dan saat gempa yang disusul tsunami, banyak rumah warga hancur total dan rusak ringan serta sedang.

Sebagian besar warga yang berdomisili di Kelurahan Tipo maupun Watusampu berprofesi sebagai nelayan. Selain rumah rusak, juga banyak kehilangan matapencaharian yakni perahu dan juga alat menangkap ikan (jala/pukat).

Karena itu, WVI mencoba membantu warga terdampak agar bisa secepatnya pulih dan bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi, salah satunya melalui program perbaikan dan penguatan rumah mereka yang rusak karena bencana alam tersebut.

Sejumlah penerima manfaat menyatakan senang bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari lembaga itu."Terus terang kami sangat gembira, sebab tak disangka ada juga lembaga non pemerintah yang memberikan bantuan perbaikan rumah," ujar Dahlan Mado, salah seorang warga korban gempa dan tsunami di Kelurahan Watusampu.
Baca juga: Kementarian PUPR akan bangun Rumah Instan di Sulteng
Baca juga: DPRD pertanyakan bentuk ganti rumah korban gempa


Ia mengatakan beberapa bagian rumahnya rusak sedang dan sudah selesai diperbaiki.

Hal senada juga disampaikan Ahmad, seorang warga Kelurahan Tipo. Ayah tiga anak itu juga menyatakan sangat senangkarena umahnya termasuk salah satu dari berapa rumah yang sedang diperbaiki. "Ya kami mendapat voucher dan voucher itu ditukar dengan bahan bangunan pada salah satu toko penjual bahan bangunan di Palu," kata dia.

Dia mengatakan sangat gembira karena bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah."Saya dan istri serta anak-anak tentu sangat senang sekali," ujarnya.

Gempabumi terdasyat yang meniumbulkan tsunami di Kota Palu dan Kabuopaten Donggala serta likuefaksi di Kabupaten Sigi pada 28/9-2018 lalu mengakibatkan banyak bangunan rumah penduduk yang hancur total dan rusak ringan maupun sedang.

Bencana itu juga menelan korban jiwa mencapai ribuan orang di tiga wilayah terdampak yakni Palu,Sigi dan Donggala. Hingga kini masih banyak warga yang terpaksa harus bertahan tinggal di tenda-tenda darurat karena tidak memiliki hunian sementara. Padahal bencana tersebut sudah berlangsung satu tahun, tetapi banyak warga yang harus bertahan hidup dengan kondisi memprihatinkan di tenda-tenda darurat bantuan dari berbagai pihak.
Baca juga: ACT mulai bangun 1.000 hunian untuk korban gempa

 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019