Sebagai kesimpulan, sepuluh tahun ke depan harus diarahkan untuk mempercepat pencapaian SDGs, dan itu harus dimulai hari ini. Visi 2020-2030 harus dibangun di atas sinergi dan urgensi agar berhasil."
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bertransformasi dari negara berkembang menjadi status negara maju pada 2045, dengan mewujudkan pengembangan manusia berkualitas, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan pemerintahan baik.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam SDGs Summit berjudul "The 2020-2030 Vision", dalam rangkaian Sidang Umum ke-74 PBB di Markas Besar PBB, New York, Rabu (25/9).

Baca juga: Hari pertama UN HLM, Wapres JK sampaikan empat pidato

Baca juga: Wapres JK sampaikan tiga prioritas Indonesia selamatkan laut

Baca juga: Kerja sama ekonomi jadi bahasan pertemuan bilateral Menlu Retno di PBB


"Semua pencapaian dan potensi kemajuan di masa depan akan menjadi dasar dari visi jangka panjang kami, disebut Visi Indonesia 2045," kata Wapres JK dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045 sebagai negara maju, Wapres mengatakan Indonesia telah mencapai sejumlah prestasi penting antara pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan konsisten.

Komitmen Pemerintah Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) juga terus dilakukan dengan menerapkan poin-poin tujuan tersebut dalam perencanaan pembangunan nasional.

Wapres JK menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan SDGs tersebut, yakni mengaktifkan perubahan untuk mempercepat laju kemajuan, membangun kemitraan global dan mempromosikan pendekatan inklusif di antara pemangku kepentingan.

"Sebagai kesimpulan, sepuluh tahun ke depan harus diarahkan untuk mempercepat pencapaian SDGs, dan itu harus dimulai hari ini. Visi 2020-2030 harus dibangun di atas sinergi dan urgensi agar berhasil," ujar Wapres.

Di hari ketiga kegiatan Sidang Umum ke-74 PBB di New York, Rabu, Wapres JK menghadiri pertemuan Joint Access to Face the Coffee Price Crisis and Achieve Its Sustainable Production dan menghadiri Forum Bisnis KADIN dan US Chamber of Commerce di Kantor KJRI New York.

Selain itu, Wapres JK juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Boeing International Michael Arthur, Presiden International Committee of the Red Cross (ICRC) Peter Maurer, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama dan Presiden Kenya Uhuru Muigai Kenyatta.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019