Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korea Utara menyatakan pada Kamis pihaknya berhasil meluncurkan sebuah tipe baru peluru kendali balistik sebagai uji coba dari kapal selama di laut di lepas pantainya di bagian timur pada Rabu, yang bertujuan untuk menghadapi ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.

Peluncuran tersebut terjadi sehari setelah Korea Utara mengumumkan dimulainya kembali pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai diakhirinya program nuklirnya. Hal itu dipandang para pengamat sebagai uji coba paling provokatif oleh Korea Utara sejak mulai mengadakan pembicaraan dengan AS tahun 2019.

Tipe baru rudal SLBM itu yang diberi nama Pukguksong-3 "ditembakkan dalam posisi vertikal," kantor berita resmi Korea Utara KCNA melaporkan, membenarkan penilaian oleh militer Korea Selatan pada Rabu bahwa misil itu diluncurkan pada sudut yang tinggi.

"Uji coba tipe baru SLBM berhasil dan menjadi sangat penting sementara dilakukan dalam fase baru menghadapi ancaman kekuatan dari luar kepada DPRK dan meningkatkan kekuatan militernya untuk pertahanan diri," kata KCNA.

Baca juga: Korut lagi-lagi luncurkan rudal balistik

DPRK adalah singkatan "Democratic People's Republic of Korea", nama resmi Korea Utara.

Ditambahkan, "uji coba itu tidak menimbulkan dampak negatif atas keamanan negara-negara tetangga."

Foto-foto peluncuran misil itu yang dimuat di surat kabar Rodong Sinmun menunjukkan rudal bercat hitam dan putih tersebut muncul dari air terbang ke langit abu-abu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un "mengirim ucapan selamat atas keberhasilan tersebut" kepada mereka yang sudah melaksanakan uji coba, kata KCNA, yang mengindikasikan bahwa Kim tidak berada di tempat itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korut: Uji coba rudal AS berpotensi ciptakan perang dingin baru
Baca juga: Militer Korea Selatan: Korut tembakkan rudal balistik jarak-dekat

 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019