Surabaya (ANTARA) - Tim Walang Kadung yang biasa menggunakan sepeda motor di Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) menjadi garda terdepan dalam pemadaman kebakaran yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Pelaksana Tugas Kepala  Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Kamis mengatakan Tim Walang Kadung yang menggunakan sepeda motor itu bisa lebih lincah ketika berada di jalan dan bisa masuk ke gang-gang sempit di perkampungan padat penduduk.

"Sesuai dengan namanya, Walang Kadung itu diambil dari filosofi hewan walang yang bergerak cepat dan lincah, sehingga cocok dengan kendaraan PMK ini yang lincah dan bisa masuk ke gang-gang," katanya.

Awalnya, kata dia, Walang Kadung ini hanya memiliki 2 unit sepeda motor khusus. Namun, setelah terlihat hasil dan efektivitasnya dalam memadamkan kebakaran, ditambahkan lagi 3 unit. "Sekarang kami sudah punya 5 unit. Ke depannya memang berharap semua pos ada unit ini," kata Irvan.

Menurut Irvan, kendaraan gagah dominasi warna merah itu, dibuat khusus dari Jepang dengan kapasitas mesin kawasaki 250 cc. Dilengkapi pula dengan high pressure portable system, yaitu panjang selang 15 meter, tangki air plus foam 2 buah kapasitas 25 liter perbuah, tabung propelent 2 buah kapasitas 6 liter dengan kemampuan tekan 300 bar, dan kemampuan semprot jet 15 meter.
Baca juga: Surabaya punya mobil damkar tercanggih di Indonesia

Selain itu, lanjut dia, para pengendara dilengkapi helm yang didesain khusus dan terkoneksi dengan alat komunikasi HT (handy talky). Sehingga petugas yang mengendarai motor Walang Kadung itu sudah siap dengan seragam safety pemadam.

"Dengan alat ini, maka para pengemudi ini bisa fokus berkendara sembari melakukan koordinasi melalui alat komunikasi dari helmnya itu," ujarnya.

Bahkan, Walang Kadung ini juga dilengkapi sirine yang sama persis dengan mobil PMK. Harapannya, masyarakat dapat mengambil posisi ke pinggir apabila mendengar suara sirine ini, sehingga tim ini lebih cepat sampai ke lokasi kebakaran.

"Kami juga berharap masyarakat lebih akrab dengan tim-tim ini, sehingga bisa memberikan jalan ketika melintas," ujarnya.

Kepala Satpol PP Surabaya ini juga memastikan bahwa personil Walang Kadung ini tidak sembarangan karena harus melalui tes khusus dan harus memiliki lisensi untuk mengendarai kendaraan ini.

"Makanya, personilnya diambil dari tim Orong-orong yang merupakan tim andalan dari PMK. Mereka ini fisiknya di atas rata-rata dan memiliki kualifikasi yang lebih dibanding personil lainnya," katanya.

Irvan memastikan, Tim Walang Kadung ini sudah mengantongi izin dari jasa marga untuk beroperasi dan melintas di jalan tol saat terjadi kecelakaan, sehingga nantinya PMK dapat membantu jika terjadi kebakaraan pada kendaraan di tol.

"Kami juga bisa masuk tol sekarang dan bisa membantu saat terjadi kecelakaan," katanya.
Baca juga: Surabaya targetkan semua kampung tercakup simulasi mitigasi kebakaran
Baca juga: Juru kemudi perempuan damkar jadi anggota DPRD Surabaya

Ia juga menambahkan apabila tidak ada kebakaran, tim ini biasanya rutin melakukan sosialisasi bahaya kebakaran dan sosialisasi cara pemadaman kebakaran. Sosialisasi itu biasanya dilakukan setiap hari ke perkampungan-perkampungan warga.

"Kemarin mereka sosialisasi di Kampung Malang dan Kalianak Timur. Jadi, kalau tidak sosialisasi ya latihan, itu yang kami terapkan jika tidak ada kejadian kebakaran," katanya.

Sementara itu, salah satu pengemudi Tim Walang Kadung, Gea, mengaku senang sudah dipercaya masuk di tim ini. Ia juga mengaku tidak terlalu kesulitan masuk ke kampung padat penduduk karena sudah latihan. Bahkan, ia juga mengaku kendaraan ini lebih fleksibel dan lebih cepat tiba lokasi kejadian.

"Bisa nyalip meskipun berat, namun yang paling penting lebih cepat tiba di lokasi dan masuk di gang sempit juga tidak kesulitan," katanya.

Gea berharap dengan adanya unit ini, masyarakat dapat lebih cepat tertolong. Baik dari rumah padat penduduk maupun kebakaran yang terjadi pada kendaraan. "Terutama kendaraan ini memang fokus memberi pertolongan pertama dan membantu mengatasi kebakaran di lokasi yang padat penduduk," katanya.
Baca juga: Delapan orang tewas dalam kebakaran rumah kos di Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019