Yang terpenting, kita segera bisa menetralisir trauma itu, menjamin keamanan masyarakat. Kemudian juga sudah ada jaminan dari tokoh-tokoh adat, tetua adat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengakui bahwa para pengungsi Wamena, Papua, masih trauma sehingga meminta diungsikan ke Jayapura atau kembali ke daerah asalnya.

"Yang terpenting, kita segera bisa menetralisir trauma itu, menjamin keamanan masyarakat. Kemudian juga sudah ada jaminan dari tokoh-tokoh adat, tetua adat," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.

Para tetua dan tokoh adat setempat, kata dia, meminta masyarakat pendatang untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari kembali di Wamena, dan tidak pergi ke daerah lain.

Baca juga: Papua terkini - Mahasiswa Papua deklarasi perdamaian Bumi Cendrawasih

Menurut dia, masyarakat pendatang di Wamena rata-rata adalah pedagang yang selama ini memasok kebutuhan masyarakat dan menghidupkan roda perekonomian rakyat.

"Bisa dibayangkan kalau mereka (warga pendatang) tiba-tiba eksodus maka roda perekonomian daerah itu bisa mati dan macet. Jadi, saling membutuhkan," ucapnya.

Ia mengajak masyarakat Wamena dan daerah sekitar yang terdampak kerusuhan untuk membantu menciptakan rasa aman di daerahnya, termasuk bagi warga pendatang.

Di sisi lain, kata Wiranto, pemerintah juga harus memberikan jaminan keamanan secara utuh di Wamena dan sekitarnya yang sampai saat ini masyarakatnya masih trauma karena serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Baca juga: Bahlil Lahadalia: Isu keamanan kini jadi tantangan investasi di Papua

Mengenai sudah banyaknya masyarakat pendatang yang meninggalkan Wamena atau diungsikan ke Jayapura, ia mengatakan bisa saja nantinya para pengungsi kembali lagi ke Wamena untuk melanjutkan usaha.

"Bisa saja. Mobilitas setiap saat ada. Angkatan Udara terus bergerak, tidak berhenti. Mungkin setelah keadaan reda dan tenang, mereka balik ke sana," tutur Wiranto.

Oleh karena itu, Wiranto mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang selama ini aktif di media sosial untuk ikut membantu mendinginkan suasana sehingga menghilangkan rasa trauma masyarakat pendatang.

Baca juga: Papua Terkini- Pengungsi di Wamena diimbau kembali ke rumah

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019