Penajam (ANTARA) - Dua dari empat warga di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur, tewas tersambar petir saat hujan cukup deras, Senin sekitar pukul 09.25 Wita.

Informasi yang diperoleh, keempat warga RT 13 Desa Telemow Kecamatan Sepaku tersebut tersambar petir ketika sedang berteduh di bawah pohon besar karena hujan cukup deras mengguyur daerah itu.

Baca juga: Kalbar berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang
Baca juga: Sambaran petir akibatkan warga Mukomuko meninggal


"Petugas BPBD bersama aparat Desa Telemow langsung melakukan evakuasi setelah mendapatkan informasi ada warga yang tersambar petir," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika dikonfirmasi.

Ia menimpali lagi, dari keterangan yang didapatkan, saat keempat warga Desa Telemow tersebut sedang bekerja merintis di kebun, turun hujan cukup deras dan mereka langsung berteduh di bawah pohon besar.

"Saat petir, para korban yang berteduh di bawah pohon besar itu langsung tersambar, dan para korban sudah dievakuasi," ujar Nurlaila.

Keempat warga RT 13 Desa telemow, Kecamatan Sepaku, korban tersambar petir tersebut yakni, Thony Tampang (25 tahun), Alfius Tappang (37 tahun), Mathius Tampang (59 tahun) dan Marten Kambu (62 tahun).

Akibat kejadian tersebut Mathius Tampang dan Marten Kambu meninggal dunia, sedangkan Thony Tampang dan Alfius Tappang masih menjalani perawatan di pusat pelayanan kesehatan.

"Dua korban meninggal dunia Mathius Tampang dan Marten Kambu sudah dijemput keluarganya di Puskesmas Maridan dan dibawa ke rumah duka," ucap Nurlaila.

Sementara Thony Tampang menjalani perawatan di Puskesmas Maridan, Kecamatan Sepaku, dan Alfius Tappang yang mengelami luka cukup parah dirujuk ke rumah sakit Balikpapan.


Baca juga: Potensi hujan petir di Raja Ampat harus diwaspadai, sebut BMKG
Baca juga: BMKG Supadio imbau warga waspadai hujan disertai petir

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019