Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah siap membantu memajukan museum Indonesia dengan dana alokasi khusus (DAK) untuk museum.

"Sekarang sudah ada DAK untuk museum. Baru Rp129 miliar, tapi itu awal yang bagus. Untuk kebudayaan sudah ada sekitar Rp1 triliun per tahun untuk dana abadi kebudayaan. Untuk DAK ada sekitar setengah triliun. Paling tidak pemerintah sudah memiliki kepedulian yang cukup," ujarnya ketika ditemui usai membuka acara puncak peringatan Hari Museum Indonesia 2019 di Lapangan Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu.

Lebih lanjut, Mendikbud memuji kinerja pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengelola museum secara profesional dan berhasil menarik wisatawan baik mancanegara maupun domestik meski tidak menerima DAK.

Dia mengajak provinsi-provinsi lain untuk melakukan langkah lebih untuk memajukan museum dan cagar budaya yang berada di daerah masing-masing.

Baca juga: Mendikbud Muhadjir: Museum simbol kemajuan suatu bangsa

"Hal itu  harus dilakukan karena museum sebagai simbol peradaban suatu bangsa bila terawat dan ramai dikunjungi. Ini menunjukkan majunya suatu bangsa dan negara," ujarnya.

Menurut Muhadjir, di dunia ini tidak ada negara maju yang tidak memiliki museum yang bagus. Biasanya tingkat kemajuan sebuah bangsa itu akan tercermin seberapa komitmen perhatian pemeliharaan dan pemanfaatan museum di negara itu. Semakin peduli, semakin kuat komitmennya di dalam menangani, memelihara, mengembangkan dan memperhatikan museum, biasanya semakin tinggilah tingkat peradaban bangsa itu.

Pada puncak peringatan Hari Museum tersebut, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada beberapa museum dan individu yang dianggap berprestasi, berjasa dan sukses melestarikan dan mengembangkan museum Indonesia.

Museum Benteng Vrederburgh, Yogyakarta mendapatkan penghargaan dalam kategori museum terbaik sementara Rahmat International Wildlife Museum dan Gallery di Medan, Sumatera Utara, keluar sebagai juara umum.

Baca juga: Menristek: kampus ke depan bisa jadi "museum"
Baca juga: Museum Guimet Paris pamerkan benda seni Indonesia

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019