Warga kerap melihat pria tersebut hidup mengemper di kawasan tersebut.
Jakarta (ANTARA) - Pemilik tas ransel yang diletakan di depan Gereja Kristus Yesus (GKY) Jemaat Mangga Besar, hingga sempat menggegerkan warga diduga mengalami gangguan kejiwaan, menurut kepolisian setempat.

"Setelah kami bawa ke Polsek dan dilakukan pemeriksaan, yang bersangkutan diduga alami gangguan jiwa," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tamansari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rango Siregar, Rabu.

Rango mengatakan pria tersebut sempat membuat warga geger Selasa (15/10) malam, karena tasnya yang diletakkan di depan gereja diduga bermuatan barang berbahaya.

Petugas Gegana Polri dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi tas mencurigakan tersebut. Setelah diperiksa, ternyata benda mencurigakan tersebut tak berisi barang berbahaya, melainkan hanya pakaian bekas.

Pelaku tersebut tidak memiliki kartu identitas saat baju merahnya digeledah. Diperkirakan umurnya sekitar 50 tahun.

Untuk memastikan kondisi kejiwaan pria tersebut, Rango mengatakan pihaknya akan melakukan tes kejiwaan.

Apabila memang alami gangguan jiwa, maka pria tersebut akan dikirim ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Kedoya Jakarta Barat untuk mendapat perawatan. Sebab, beliau merupakan gelandangan.

Baca juga: Dinsos Jakarta jaring 30 PMKS dalam razia malam

Baca juga: Alasan PMKS kerap kembali ke Jakarta

Baca juga: Satpol PP jaring 6.000 PMKS di Jakarta



"Karena yang bersangkutan, saat kita tanya namanya juga tidak bisa menjawab," kata Rango.

Sementara itu, warga di Jalan Mangga Besar 1 membenarkan pria yang diamankan polisi lantaran meletakan tas mencurigakan di depan GKY Mangga Besar alami gangguan kejiwaan.

Mereka pun kerap melihat pria tersebut hidup di emperan jalan kawasan tersebut.

"Iya, orang itu emang ada gangguan jiwa, suka ngemper di emperan toko, cuma enggak ada yang tahu dia itu orang mana," kata Narto, pedagang asongan di Jalan Mangga Besar 1, tak jauh dari GKY Jemaat Mangga Besar.

Saat ini, kondisi di GKY Jemaat Mangga Besar kembali normal dan masyarakat beraktivitas seperti biasa.
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019