Diharapkan, kesempatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat internasional mengenai potensi produk organik Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mendorong ekspor produk organik dengan memfasilitasi Paviliun Organik pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten.

“Fasilitasi Paviliun Organik tersebut merupakan langkah konkret mendorong ekspor produk organik Indonesia,” kata Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dengan meningkatnya perubahan gaya hidup masyarakat dunia yang kembali ke sumber-sumber alami, organik, tanpa bahan pengawet, menghindari pestisida, dan bahan kimia lainnya; Kemendag yakin Indonesia dapat menjadi produsen organik terkemuka di Asia.

Paviliun Organik tersebut diisi Aliansi Organis Indonesia (AOI), Pemerintah Kabupaten Buton Utara, dan PT Alpha Gemilang Sejahtera. Produk yang ditampilkan antara lain adalah beras, kopi, kacang hijau, dan mete.

Baca juga: Potensi nilai ekspor komoditas beras organik capai Rp.3 miliar/tahun
Baca juga: Produk organik peluang ekspor ke Amerika Serikat


“Keberadaan Paviliun Organik dalam momentum pameran ekspor TEI dinilai tepat. Hal ini mengingat TEI dihadiri buyers dari berbagai negara di dunia. Diharapkan, kesempatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat internasional mengenai potensi produk organik Indonesia,” ujarnya.

Pada hari pertama penyelenggaraan TEI, Paviliun Organik mampu menarik antusiasme buyers untuk mengetahui lebih detail mengenai produk organik Indonesia. Negara-negara peminat tersebut antara lain Jerman, Amerika Serikat, Hong Kong, Malaysia, dan Myanmar.

Perwakilan Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Masyida mengapresiasi dukungan Kemendag mempromosikan produk organik Buton Utara ke pasar internasional.

“Kegiatan ini memberikan angin segar bagi para petani di Buton Utara untuk terus semangat dalam menghasilkan produk yang berkualitas,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aliansi Organis Indonesia (AOI) menggandeng sepuluh petani untuk ikut berpartisipasi.

"Kesempatan ini sangat berharga karena dapat menjadi salah satu sarana untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan dan tren pasar internasional,” imbuh Ketua AOI Antonius Wangsit.

Baca juga: Produk organik Indonesia diminati di Inggris
Baca juga: Produk organik Indonesia kebanjiran order di Jerman
Baca juga: Industri farmasi kenalkan obat herbal asli Indonesia di TEI 2019


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019