agar mereka bisa memperluas pasar ekspor terutama di tingkat regional
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian berupaya menginisiasi pendirian Masyarakat Keramik Indonesia (MKI), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal terhadap peningkatan inovasi, hilirisasi industri dan penciptaan nilai tambah di industri keramik dalam negeri.

“Jadi, MKI akan berfungsi sebagai simpul kolaborasi antara para pemangku kepentingan, yang terdiri dari para akademisi, masyarakat bisnis dan instansi litbang pemerintah serta komunitas keramik,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Ngakan Timur Antara lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut Ngakan, tercetusnya pembentukan MKI tersebut, sebagai salah satu hasil dari Seminar Nasional tentang pengembangan industri keramik di Indonesia yang diselenggarakan oleh Balai Besar Keramik (BBK) di Bandung, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Industri Keramik Indonesia yakin mampu saingi pasar impor
Baca juga: Industri keramik perlu modernisasi pabrik


“Lebih jauh lagi, MKI ini diharapkan pula bisa menjembatani agar hasil litbang dari BBK dapat lebih teraplikasikan sesuai dengan kebutuhan industri. Karena memang harus diakui saat ini, sudah banyak hasil litbang dari BBK yang mempunyai Technological Readiness Level (TRL) 7, yang artinya telah siap untuk diaplikasikan,” katanya.

Ngakan menambahkan, pemerintah juga berharap kepada para industri keramik dalam negeri agar terus berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi, selain dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik, kami juga mendorong agar mereka bisa memperluas pasar ekspor terutama di tingkat regional,” ujarnya.

Kepala BBK Gunawan menyatakan, sebagai salah satu unit litbang di bawah BPPI Kemenperin, dalam mendukung implementasi industri 4.0, fokus riset BBK saat ini lebih diarahkan pada advanced ceramic (keramik maju), selain keramik konvensional.

“BBK telah mempunyai kemampuan mulai dari ekstraksi bahan alam hingga sintesis bahan berbasis teknologi nano, dan juga telah menghasilkan pemurnian bahan alumina, zirconia, titania, dan ferrite yang siap digunakan oleh industri keramik di Indonesia,” katanya.

Baca juga: Menperin: empat hal pacu daya saing industri keramik
Baca juga: Kemenperin lindungi industri keramik dari serbuan impor

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019