Saat ini gadis PN tinggal di Surabaya. Sehari-harinya bekerja sebagai sekuriti di sebuah sekolah dasar
Surabaya (ANTARA) - Seorang gadis asal Blora, Jawa Tengah, yang sejak kecil memiliki kelamin ganda (hermafrodit) mengajukan permohonan diri untuk mengganti identitasnya menjadi laki-laki dari awalnya perempuan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Juru bicara Pengadilan Negeri Surabaya Sigit Sutrisno kepada wartawan, Senin mengatakan gadis berusia 19 tahun itu berinisial PN, dan telah mendaftarkan permohonannya sekitar 15 hari yang lalu.

Ia mengatakan, kasus permohonan ganti identitas kelamin di Pengadilan Negeri Surabaya sudah sering dilakukan, namun kali ini berbeda karena yang mengajukkan adalah berkelamin ganda sejak kecil.

Baca juga: Hakim katakan permohonan ganti identitas kelamin dicabut

"Saat ini gadis PN tinggal di Surabaya. Sehari-harinya bekerja sebagai sekuriti di sebuah sekolah dasar," ungkapnya.

PN, menurut Sigit, mengaku sejak kecil memiliki kelamin ganda yang diperkuat dengan keterangan medis, dan seiring perkembangan waktu, PN merasa lebih nyaman menjadi laki-laki.

"Penampilan fisiknya terlihat seperti laki-laki. Bentuk dadanya rata seperti laki-laki pada umumnya. Namun, PN hingga kini KTP-nya masih beridentitas perempuan," ucapnya.

Baca juga: Pengadilan Surabaya siap putuskan permohonan ganti identitas kelamin

Menurut catatan medis, kromosom laki-lakinya lebih dominan dan hormon perempuannya telah dimatikan.

"Pemohon meminta agar Pengadilan Negeri Surabaya mengesahkan pergantian kelamin dari perempuan ke laki-laki dan merubah pencatatan identitas kependudukannya di Kantor Dispendukcapil Surabaya," tuturnya.

Sigit sendiri bertindak sebagai hakim pemeriksa dalam perkara ini.

"Sebenarnya sidang perdana telah dijadwalkan pada hari Rabu, 23 Oktober lalu. Namun, ditunda karena pemohon belum siap," ujarnya.

Persidangannya diagendakan kembali pada hari Rabu lusa, 30 Oktober.

Baca juga: PN Purwokerto Kabulkan Permohonan Ganti Kelamin

Pewarta: A Malik Ibrahim / Hanif Nashrullah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019