Indonesia telah mengimplementasikan sebagian besar komitmen yang ditandatangani dalam Our Ocean Conference (OOC) 2017 dan 2018.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP,) Sjarief Widjaja menyatakan bahwa Republik Indonesia erhasil mencapai target perluasan kawasan konservasi perairan pada 2018 yang menunjukkan keseriusan pemerintah.

"Target perluasan kawasan konservasi Indonesia pada 2018 sebesar 22,68 juta hektare telah tercapai. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam melindungi laut dan menjaga keberlanjutannya," kata Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Sjarief juga menyebutkan, Indonesia telah mengimplementasikan sebagian besar komitmen yang ditandatangani dalam Our Ocean Conference (OOC) 2017 dan 2018.

Berbagai komitmen tersebut antara lain dilakukan dalam bidang pembangunan kapasitas iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut, serta mempromosikan perikanan yang berkelanjutan.

Kemudian, komitmen lainnya adalah perlindungan laut, pengurangan polusi laut, jaringan kerja laut yang aman, serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera.

Baca juga: KKP kerja sama pengembangan kapasitas kemaritiman dengan Maroko

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Agus Dermawan menyatakan, Indonesia juga menyampaikan empat komitmen baru dalam OOC 2019 yang digelar di Oslo, Norwegia, Oktober 2019, dalam upaya menjaga laut dunia.

"Pertama, Indonesia berkomitmen untuk mencadangkan 700.000 hektare Kawasan Konservasi Perairan pada  2020. Untuk itu, Indonesia mengalokasikan dana sebesar 6,68 juta dolar AS untuk mendukung pembentukan MPAs baru dan meningkatkan efektivitas pengelolaan MPAs yang sudah ada," kata Agus.

Selain itu, ujar dia, Indonesia berkomitmen untuk melakukan asesmen stok sumber daya ikan di perairan darat dengan menggunakan metode yang telah terstandardisasi, baik secara ilmiah maupun pendekatan praktis.

Hal tersebut ditujukan untuk mendukung implementasi manajemen perikanan berbasis ilmiah pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar 705.000 dolar AS.

Baca juga: LIPI lakukan konservasi tuna untuk capai ekosistem laut berkelanjutan

"Indonesia berkomitmen melakukan perpanjangan proyek peningkatan sistem peramalan laut untuk mengurangi resiko bencana maritim. Perpanjangan proyek ini akan dilakukan pada tahun 2019-2024 dengan alokasi dana senilai 121 juta dolar," ucapnya.

Indonesia, lanjutnya, juga berkomitmen untuk melaksanakan pengawasan kelautan dan perikanan antara lain melaluikapal patroli dan pengawasan udara, operasi pusat komando, investigasi kejahatan kelautan dan perikanan, pengawasan KKP, peningkatan partisipasi pengawasan berbasis masyarakat, dan memerangi penangkapan ikan yang merusak.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019