Jakarta (ANTARA) - Komisi Olimpiade Internasional (IOC) tidak memiliki rencana untuk mengubah keputusan guna memindahkan marathon Olimpiade tahun depan ke kota di utara, Sapporo, namun pejabat tinggi IOC, Rabu, mengatakan ia tidak ingin meninggalkan Tokyo tanpa konsensus soal kepindahan itu.

John Coates, Ketua Komisi Koordinasi IOC untuk Olimpiade Tokyo, mengatakan pada awal pertemuan reguler Komisi Koordinasi di Tokyo bahwa ia tidak ingin pergi pada akhir pekan ini tanpa memperoleh pengertian dari masyarakat Tokyo mengenai kepindahan itu, yang tiba-tiba dibuat dua pekan lalu karena kekhawatiran mengenai panas terik pada musim panas di Tokyo.

"Kami berhutang kepada masyarakat Tokyo untuk memastikan mereka mendapat pengarahan sepenuhnya," kata Coates, seperti dilaporkan Reuters.

Sementara itu Los Angeles Times melaporkan bahwa para pejabat Tokyo berang dengan keputusan para pemimpin Olimpiade tersebut.

Khawatir dengan panas di wilayah ibu kota itu, Komite Olimpiade Internasional memutuskan untuk memindahkan kompetisi tersebut ke kota di utara, Sapporo, yang suhunya secara signifinal mungkin lebih dingin.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike memberi respon singkat dengan mengatakan "sangat terkejut mengetahui perubahan arah yang tiba-tiba ini."

Pada Selasa anggota partai politik Koike menggelar konferensi pers yang menegaskan pemindahan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar 310 juta dolar AS.

"Anda mendapat kesan bahwa tidak ada pertimbangan dibuat untuk para atlet atau penonton yang sudah membeli tiket dan yang menanti event ini, atau kemungkinan penonton yang akan bersorak di jalan-jalan,” kata Taro Shirato, anggota legislatif metropolitan yang juga atlet triathlon kepada reporter.

Penyelenggara sebelumnya telah mengumumkan beberapa langkah untuk mengimbangi cuaca yang diperkirakan akan panas terik, termasuk waktu start lebih awal untuk marathon yang tidak biasa dan jalur dengan pohon-pohon di tepi jalan dan jalan raya yang dilapisi bahan pelindung panas.

Baca juga: Olimpiade maraton Tokyo dipindah ke Hokkaido khawatir suhu panas

Penerjemah: Fitri Supratiwi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019