Jayapura (ANTARA) - Ketua Umum Barisan Merah Putih (BMP) Provinsi Papua Ramses Ohee mengatakan peresmian Jembatan Youtefa oleh Presiden Joko Widodo merupakan momentum pemuda Papua bangkit untuk mengukir dan mengejar prestasi.

"Peresmian Jembatan Youtefa oleh Presiden Jokowi sebagai momentum untuk generasi muda Papua agar memiliki semangat membangun dan memupuk rasa persatuan serta menjadi jembatan pemersatu bangsa," katanya di Kota Jayapura, Papua, Kamis (31/10).

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Jembatan Youtefa di Jayapura

Apalagi, kata dia, momentum peresmian bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2019, sehingga semangat tersebut bisa digunakan sebagai motor untuk berkarya di berbagai bidang.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemuda masa kini khususnya di Papua harus menjadi penerus semangat juang bangsa dan harus memiliki jiwa yang besar untuk mempertahankan NKRI dari berbagai serangan musuh yang bentuknya sudah berbeda dibandingkan dengan masa perjuangan.

Baca juga: Warga ramai-ramai kunjungi Jembatan Youtefa usai diresmikan Presiden

"Saya menyerukan kepada generasi muda dari Sabang hingga Merauke untuk mempertahankan NKRI yang diperjuangkan oleh para pejuang dan pemuda itu sendiri. Jaga kemerdekaan karena kemerdekaan merupakan anugerah Tuhan," katanya.

Ramses yang juga salah satu tokoh pejuang Pepera mengemukakan bahwa pada 1 Mei 1963 sebagai hari penghapusan penjajahan di tanah Papua dari kolonial Belanda.

Baca juga: Wapres serukan pemuda terdepan jaga persatuan dan kebinekaan

"Cintailah ibu pertiwi, NKRI dengan penuh rasa memiliki dan pengabdian. Batas NKRI tidak berubah yakni Sabang sampai Merauke. Mari turut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pendidikan untuk mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata," katanya.

"Hentikan dan buang jauh-jauh pertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia. Mari pertahankan 4 pilar kebangsaan dan tidak boleh ada seorang pun yang mengubahnya," katanya.

Baca juga: Makna Sumpah Pemuda harus digaungkan kembali

Ramses mengatakan dukungan terhadap kegiatan separatisme adalah bentuk pelanggaran terhadap konsensus PBB dan mengkhianati Pancasila serta UUD 1945.

"Untuk para generasi muda Papua, mari memanfaatkan masa muda untuk belajar dan melakukan hal-hal yang baik untuk membangun tanah Papua dalam kerangka NKRI," katanya.
 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019