Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad mengakui sakit hati namanya dicoret oleh DPP Golkar dari daftar calon anggota legislatif (Caleg), meski demikian dia menyatakan tidak akan pindah partai. "Saya tetap akan di Golkar, tidak akan lompat pagar. Tetapi sejujurnya saya sakit hati, kecewa," katanya dalam dialog mengenai "Potensi pemimpin daerah menuju pemimpin nasional" di Gedung DPD di Senayan, Jakarta, Rabu. Fadel mengemukakan, pencoretan namanya dari daftar Caleg Golkar menunjukkan beberapa pengurus DPP Golkar tidak aspiratif. Semestinya, pengurus DPP Golkar mendengar aspirasi masyarakat, apalagi dirinya adalah Ketua DPD Golkar Gorontalo. Pengamat CSIS J Kristiadi berpendapat, ada kekhawatiran sebagian pengurus DPP Golkar bila Fadel menjadi Caleg. Figur Fadel dianggap berbahaya bagi pengurus DPP Golkar. "Fadel dianggap mampu menyaingi Jusuf Kalla," katanya. Dia mengemukakan, pencoretan nama Fadel dari daftar Caleg oleh DPP Golkar menaikkan popularitas Fadel. Bahkan Fadel memiliki peluang untuk menjadi kandidat pimpinan nasional karena keberhasilannya memimpin Gorontalo. "Dia cukup menyatakan `saya dizalimi`," katanya. Menurut dia, meski namanya dicoret dari daftar Caleg, Fadel sudah memiliki strategi untuk menghadapi suksesi pimpinan nasional tahun 2009. Tetapi Fadel memiliki perhitungan yang cermat sehingga akan sangat memikirkan waktu yang dianggap paling tepat untuk melangkah ke babak berikutnya. Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan, "Fadel itu gubernur. Aturan Partai Golkar, dia harus mundur dulu dari gubernur. Kita (Golkar) punya komitmen untuk menjalankan amanah yang diberikan rakyat sampai selesai".(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008