Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat telah menerima laporan mengenai penyiraman cairan terhadap enam anjing yang terjadi Kramat, Senen, Jakarta Pusat.

"Iya kami sudah terima laporannya, sedang kami selidiki,” ujar Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Pusat AKP Suminto di Polres Jakarta Pusat, Selasa.

Laporan penganiayaan enam ekor anjing itu teregistrasi dengan nomor 2034/K/XI/2019/RESTRO JAKPUS.

Berdasarkan laporan yang diajukan oleh Natha Satwa Indonesia, pemilik anjing berinisial A mengaku anjingnya disiram oleh anggota keluarganya yang berstatus kakak ipar dan tinggal dalam satu atap yang sama.

Baca juga: Enam anjing jadi korban penyiraman air panas di Jakarta Pusat

Direktur Operasional Natha Satwa Nusantara Anissa Ratnakurnia yang melaporkan kejadian itu berharap polisi segera melakukan pengusutan dan dapat memberikan pelajaran terhadap pelaku penyiraman yang membuat keenam anjing berakhir sekarat.

Meski pemilik anjing bilang pelakunya sudah menyesal, tapi aturan hukum yang benar harus tetap berjalan. "Sekarang bisa saja korbannya anjing tapi bisa pelakunya melakukan hal yang sama dengan korban yang lain," kata Anissa.

Melalui unggahan yang viral dari akun instagram @nathasatwanusantara pada Minggu (3/11) yayasan itu mendapatkan laporan mengenai lima ekor anjing yang tersiram air panas dan pemiliknya meminta pertolongan biaya untuk dibawa ke klinik hewan.

Saat relawan Natha Satwa Nusantara mengecek kondisi kelima ekor anjing itu terlihat ada enam ekor anjing, yaitu dengan rincian lima ekor anak anjing dan satu ekor induk anjing yang sudah dalam keadaan lemas akibat penyiraman itu.

Baca juga: Pelaku penyiraman enam anjing dilaporkan ke polisi

Keenam ekor anjing itu terlihat memiliki luka bakar di sekujur tubuhnya dan berdasarkan pemeriksaan Dokter Hewan Cucu ditemukan lidah seluruh anak anjing itu mengalami pecah-pecah.

Diduga bukan hanya air panas yang disiramkan oleh pelaku terhadap keenam anjing itu. Namun berupa cairan kimia karena anjing yang bertahan mengalami muntah-muntah yang menandakan pendarahan dalam sistem pencernaan hewan itu.

Hingga saat ini dalam unggahan terbarunya @nathasatwanusantara, diketahui kelima anak anjing harus meregang nyawa meski sudah mendapatkan perawatan medis.

Tersisa satu anjing yang merupakan induk dari enam anjing yang menjadi korban penyiraman cairan dan saat ini dalam keadaan kritis.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019