Hong Kong (ANTARA) - Kepolisian di Hong Kong melepaskan tembakan dan menghantam sedikitnya seorang demonstran pada Senin, menurut media, saat kerusuhan di wilayah itu meletus sehari setelah aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang kini memasuki bulan ke enam.

Polisi menembakkan peluru langsung ke arah massa di bagian timur Hong Kong, demikian Cable TV dan media Hong Kong lainnya.

Cable TV melaporkan seorang demonstran cedera setelah polisi melepaskan tembakan.

Tayangan video memperlihatkan seorang demonstran tersungkur berlumuran darah dengan mata terbuka.

Polisi menolak berkomentar saat dihubungi Reuters.

Akibat aksi tersebut layanan jalur kereta api dan bawah tanah terganggu pada Senin pagi, sementara itu polisi anti-huru hara disiagakan di dekat stasiun dan pusat perbelanjaan.

Baca juga: Kereta ke bandara Hong Kong dihentikan gegara ancaman protes

Massa membuat barikade untuk memblokir jalan di pusat bisnis yang dikuasai China tersebut hingga menimbulkan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan.

Para aktivis memblokir jalan dan menghancurkan pusat perbelanjaan di seluruh Wilayah Baru Hong Kong dan semenanjung Kowloon pada Minggu.

Kerusuhan anti-pemerintah itu terjadi selama akhir pekan ke-24 secara berturut-turut. 

Kekerasan terbaru muncul setelah pekan lalu seorang mahasiswa meninggal di rumah sakit akibat terjatuh saat bentrok dengan polisi.

Massa geram atas apa yang mereka lihat sebagai kebrutalan polisi dan campur tangan Beijing terhadap kebebasan di bekas koloni Inggris, yang dijamin oleh kebijakan "satu negara, dua sistem" yang diberlakukan ketika Hong Kong diserahkan kepada pemerintah China pada 1997.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kerusuhan Hong Kong jadi lebih serius, tapi pemerintah mengendalikan
Baca juga: Xinhua sesalkan perusakan kantor biro di Hong Kong
Baca juga: Hong Kong bersiap hadapi protes akhir pekan sebelum peringatan China
​​​​​​​
Baca juga: Wall Street melemah tertekan kerusuhan politik di Hong Kong

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019