Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah investor mulai melirik untuk mengembangkan potensi wisata bahari di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, karena daerah di pesisir utara Provinsi Riau tersebut sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Pengusaha bidang pariwisata asal Bali, Lentono, di Pekanbaru, Senin, mengatakan cukup tertarik melihat potensi Pulau Rupat karena dinilai punya pantai yang bagus dengan pasir putihnya. Apalagi pantainya yang membentang sejauh 17 kilometer itu berhadapan langsung dengan Malaysia, sehingga jadi daya pikat investasi bagi para pelaku usaha pariwisata.

"Dukungan amenitas dan aksesibilitas disini harus bisa ditingkatkan lagi, supaya pengujung yang datang semakin ramai. Apalagi posisi pantai disini sangat dekat dengan negara Malaysia. Lama tempuhnya sekitar satu jam. Potensinya sangat luar biasa untuk dikembangkan," katanya.

Lentono bersama staf Dinas Pariwisata Riau menyambangi Pulau Rupat pada Ahad (10/11) lalu. Di kawasan itu mereka mengunjungi Pantai Lapin dan Beting Aceh di Kecamatan Rupat Utara.

Baca juga: Menpar nilai Pulau Rupat Riau cocok jadi KEK pariwisata

Baca juga: Pemprov Riau dongkrak perekonomian daerah dengan pariwisata


Lokasi tersebut pada musim libur mulai ramai karena dikunjungi wisatawan lokal dari Riau dan Provinsi tetangga.

Kunjungan Lentono ke Rupat utara tidak sendiri, karena ia datang bersama dua investor lainnya dari Pulau Batam dan Kota Pekanbaru serta didampingi oleh staf Dinas Pelayanan Modal Satu Pintu serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Menurut Lentono, Pulau Beting Aceh di Rupat utara sangat memiliki potensi untuk dibuat berbagai fasilitas penunjang wisata bahari, diantaranya seperti penginapan, wahana permainan, tempat makan dan transportasi jet boat dari dari Dumai ke Rupat Utara.

Apalagi dengan ditetapkanya Pulau Rupat utara sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2011 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional tahun 2010–2025, dan bakal dijadikannya Pulau Rupat utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Kawasan itu menjadi sebuah harapan besar bagi pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku usaha untuk memajukan daerahnya sehingga bisa berdampak positif terhadap ekonomi.

"Beting Aceh sangat indah, hamparan pasirnya luas, berwarna putih bersih, pulau ini memiliki potensi investasi yang luar biasa," ujar Lentono, pria yang telah sukses memiliki bisnis pariwisata di Manado, Lombok dan Bali.

Ia mengatakan pemerintah daerah harus bersinergi bersama pihak swasta untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Rupat. Bila hal itu terwujud dukungan dari berbagai pihak tentunya akan mengalir ke kawasan yang menjadi obyek wisata andalan Riau itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Riau, Raja Hendra Saputra mengatakan Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik investor yang ingin memajukan sektor pariwisata di Riau. Sektor yang kini menjadi primadona itu tak lepas dari dukungan lima Pentahelix, yaitu akademisi, pemerintah, swasta, komunitas dan media.

"Pemprov Riau sangat menyambut baik dengan hadirnya investor yang berniat melakukan investasi pariwisata di Pulau Rupat. Untuk itu Pemprov Riau bersama Pemerintah Kabupaten Bengkalis turut mendampingi dan memberikan kemudahan ketika investor datang," ungkap Raja Hendra.

Hendra berharap, peluang investasi ini dapat segera terwujud agar objek wisata di Rupat Utara semakin bergeliat dan tentunya dapat meningkatkan ekonomi warga setempat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).*

Baca juga: Pelaku pariwisata Riau gencarkan promosi pascabencana kabut asap

Baca juga: Menpar harapkan Riau perbanyak agenda pariwisata berstandar nasional

Baca juga: Menpar buka Festival Pacu Jalur, tambah hadiah jadi Rp100 juta

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019