Tulungagung (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung, dr Supriyato, Sp.B, FINACS, M.Kes, karena telah mengharumkan nama Indonesia di forum kesehatan internasional dengan menjadi rumah sakit terbaik dunia versi IHF.

"Saya sudah dengar dan bersyukur ya. RSUD dr Iskak Tulungagung terpilih sebagai rumah sakit terbaik dunia dalam forum IHF (International Hospital Federation) Congress and Award ke-43. Selamat," ucap Menkes Terawan menyambut kedatangan dr. Supriyanto dan rombongan di kantor Kementerian Kesehatan RI di jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa.

Momen kunjungan dr Supriyanto dan kru ke Kantor Kemenkes RI itu seperti yang disampaikan Humas RSUD dr Iskak, Tulungagung kepada Antara di Tulungagung. Ada empat perwakilan dokter dan tim manajemen RSUD dr Iskak yang mendampingi Dokter Pri, sapaan dr Supriyanto.

Keempat perwakilan itu adalah Kepala IGD RSUD dr Iskak, dr Bobi Prabowo, Kepala Poli Estetika dr Anik Suryani, Kabid Pengendalian Sujianto, dan Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak Tulungagung M. Rifai.

Didampingi Dirjen Kemenkes dan jajaran, rombongan pimpinan RSUD dr Iskak yang baru sehari tiba dari Oman, Uni Emirat Arab, dalam rangkaian forum Kongres International Hospital Federation (IHF) ke-43 itu diterima oleh Menkes Terawan Agus Putranto di ruangannya, sekitar pukul 07.00 WIB.

Selain menyatakan kebanggaan dan apresiasi atas prestasi kelas dunia yang dicapai, Menkes Terawan juga mengucapkan terima kasih kepada Dokter Pri dan jajaran manajemen RSUD dr Iskak, Tulungagung karena dinilai berhasil membangun kemandirian di sektor pembiayaan maupun layanan.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto (ketiga kanan) simbolis memegang piagam Gold Award dari IHF Congress and Award 2019, bersama Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung dr Supriyanto, Sp.B,FINACS, M.Kes didampingi rombongan di kantor Kemenkes RI, jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (12/11/2019) (HO-RSUD dr Iskak, Tulungagung)

Kata Menkes, perpaduan antara manajemen efisiensi dan efektivitas layanan yang diterapkan RSUD dr Iskak telah membuat rumah sakit daerah milik Pemkab Tulungagung ini tidak "terbelenggu" situasi sulit yang dialami BPJS Kesehatan.

Menurut dia, tunggakan pembayaran klaim jasa layanan medis maupun obat hingga berbulan-bulan tidak sedikitpun menyurutkan mutu layanan medis di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Baca juga: IHF nobatkan RSUD Tulungagung sebagai rumah sakit terbaik dunia

Menurutnya, konsep baru manajemen perumahsakitan yang low cost, high quality and soscial responsibility sebagaimana telah diterapkan RSUD dr Iskak Tulungagung itu patut dicontoh dan diterapkan di rumah sakit lain.

Sebagaimana ia juga mengapresiasi kemandirian RS Jiwa Magelang yang berhasil melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan unit usaha pendamping di sektor pertanian, perikanan dan industri air mineral untuk mendukung pembiayaan operasional jasa medis.

"Saya juga senang, kemarin dapat laporan tentang Rumah Sakit Jiwa (Magelang). Ternyata dalam kondisi BPJS (Kesehatan) yang seperti ini, semua berjuang untuk hidup," ucapnya.

Baca juga: Layanan penanganan jantung RSUD Tulungagung raih penghargaan nasional

Menkes menyatakan bangga dan berterima kasih dengan semua langkah kreatif manajemen rumah sakit dalam membangun kemandirian, termasuk yang telah dilakukan RSUD dr Iskak Tulungagung sehingga bisa survive dan layanan berjalan baik.

Ia berharap situasi sulit yang dialami BPJS Kesehatan bisa segera terlewati dan klaim pembayaran ke rumah sakit yang menjadi mitranya di seluruh Indonesia terselesaikan.

Kesempatan bertemu Menkes itu juga dimanfaatkan Dokter Pri untuk menyampaikan kesan-kesan proses panjang yang dilakukan RSUD dr Iskak Tulungagung sehingga terpilih sebagai rumah sakit terbaik dunia untuk kategori corporate social responsibility (jasa layanan kesehatan masyarakat), mengalahkan rumah sakit dari negara-negara maju di Amerika, Eropa dan Asia lain. 
Baca juga: Layanan penanganan jantung RSUD Tulungagung raih penghargaan nasional
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019