Makassar (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah membuka kesempatan membiayai masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan menuju dunia kerja melalui program Kartu Pra Kerja sebagai salah satu gagasan menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.

"Pemerintah akan meluncurkan Kartu Pra Kerja. Dimana, Kartu Pra Kerja itu memberikan kesempatan masyarakat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Pelatihan bisa di balai latihan kerja maupun bisa pelatihan di instansi swasta," tutur Airlangga seusai menghadiri Munas Dekopin di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam.

Ia menuturkan, pemerintah akan mengidentifikasikan sektor-sektor mana saja termasuk pelatihan belajar koding dan pemerintah akan memberikan biaya untuk pelatihan tersebut bagi masyarakat yang telah memiliki Kartu Pra Kerja.

Baca juga: Penerima Kartu Pra Kerja ditargetkan 2 juta orang

"Biaya bisa Rp30 juta, bisa di atas itu, bisa juga di bawah itu dan pemerintah nantinya akan memberikannya dalam bentuk kartu dan juga platform digital. Nah, ini nanti disiapkan oleh kantor Menko Perekonomian dua tiga bulan mendatang," ujarnya kepada wartawan.

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dengan lahirnya kebijakan ekonomi tersebut saat rapat kabinet dalam rangka transformasi perekonomian menuju industri 4.0, pemerintah akan melakukan pelatihan-pelatihan dalam bentuk upskiling dan framing.

Kartu Pra Kerja adalah sebuah kartu yang digalangkan dalam rangka program pelatihan dan pembinaan warga negara Indonesia yang belum memiliki keterampilan.

Kartu ini merupakan salah satu program Presiden Joko Widodo saat masa kampanye Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, bersama dengan KIP Kuliah dan kartu sembako murah.

Baca juga: Program Kartu Pra Kerja bukan berbentuk pemberian uang

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019