Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Sulut, Gubernur Olly Dondokambey tak pernah meninggalkan pelayanan
Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey terpilih sebagai Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) periode 2019-2024 dari unsur nonpendeta.

"Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Sulut, Gubernur Olly Dondokambey tak pernah meninggalkan pelayanan (untuk umat, red.)," kata Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Rabu.

Gubernur Olly, sebut dia, didaulat sebagai Ketua I Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI mewakili Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) melalui proses pemilihan pada Sidang Raya PGI di GKS Payeti Cabang Praiwora, Waingapu, NTT, Selasa (12/11).

Pendeta Gomar Gultom dari Sinode HKBP dan Pendeta Jacky Manuputty dari Sinode GPM terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Umum PGI periode lima tahun ke depan.

Sidang panitia nominasi dipimpin Pendeta Musa Salusu dari Sinode Gereja Toraja dengan 89 perwakilan sinode yang hadir. Selanjutnya wakil sekretaris umum terpilih Pendeta Krise A. Gosal dari Sinode GMIM.

Sebelumnya, sejumlah nama yang masuk sebagai calon wakil sekretaris umum, antara lain Pendeta Dr Retnowati, Pendeta Retno Ratih, Pendeta Agus R.T. Damanik, dan Pendeta Manuel E. Raintung, sedangkan untuk posisi bendahara dijabat Pendeta Dr Jacub Sutisna.

Posisi wakil bendahara Drs. Arie Moningka dari Sinode GKII. Sejumlah nama untuk posisi wakil bendahara, antara lain dr Alphinus R. Kambodji, Vera Simorangkir S.E., Pendeta Adrie O. Massie, dan Pendeta Norita Yudieth Tompah.

Hasil MPH PGI itu akan dilaporkan kepada sidang pleno Sidang Raya XVII PGI untuk disahkan.

Sidang Raya XVII PGI mengusung tema "Aku Adalah yang Awal dan yang Akhir" (bdk. Wahyu 22:12-13) dan subtema "Bersama Seluruh Warga Bangsa, Gereja Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil, dan Sejahtera bagi Semua Ciptaan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".

Baca juga: Ketua PGI usul pelajaran multikulturalisme masuk kurikulum pendidikan
Baca juga: Pemerintah diminta utamakan pendekatan kultural atasi konflik Papua


Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019