Bandarlampung (ANTARA) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI EVI Novida Ginting, menegaskan bahwa proses seleksi komisioner KPU di tingkat nasional maupun daerah harus terbebas dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) agar mendapatkan penyelenggara pemilu yang baik.

"Tentunya kami berharap proses seleksi yang kita bangun selama ini dijalankan dan dilakukan oleh tim seleksi dengan jujur sehingga semua proses ini terbebas dari persoalan KKN sehingga hasil yang didapatkan adalah penyelenggara yang berintegritas, jujur dan profesional," katanya usai melakukan pertemuan internal dengan Komisioner KPU dan Mantan Tim seleksi Komisioner Provinsi Lampung Dr Budiono, di Bandarlampung, Kamis.

Oleh karena itu, pihaknya pun dalam merekrut tim seleksi komisioner tidak main-main dan sembarangan sebab mereka yang dipilih adalah orang-orang yang sudah diketahui integritasnya.

Terkait salah satu Komisioner KPU Provinsi Lampung yang diduga memperjualbelikan jabatan komisioner kabupaten/kota, dia mengatakan agar semua pihak bersabar menunggu hasilnya sebab semuanya sudah diproses di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Polda.

"Saya ke sini diutus oleh KPU dan sebagai apa tindak lanjutnya kita tunggu saja seperti apa," katanya.

Evi melanjutkan bahwa KPU RI pastinya akan memberikan perhatian khusus untuk pada kasus ini dan Lampung sebab provinsi ini adalah daerah terakhir yang melakukan seleksi Komisioner KPU dari seluruh Indonesia.

Ia pun berharap proses yang sedang berjalan di DKPP dan Polda Lampung dapat berjalan dengan lancar sehingga hasilnya pun bisa diketahui.

"Sambil menunggu hasil dari mereka, kami pun juga akan mencari informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk
mengambil sikap untuk tindak lanjutnya," ujarnya.
Baca juga: KPU ingatkan komisioner daerah transparan dan berintegritas

Baca juga: Ketua KPU RI lantik 180 komisioner kabupaten/kota di Jatim


 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019