Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung meminta pemilihan ketua umum periode mendatang diserahkan kepada mekanisme dalam musyawarah nasional partai tersebut.

"Kalau masalah pemilihan (ketua umum), biarlah serahkan pada mekanisme dalam munas," kata Akbar Tanjung di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jakarta, Kamis.

Jika memang peserta munas atau sebagian besar peserta munas menghendaki aklamasi, kata dia, pimpinan munas bisa menawarkan opsi untuk selanjutnya diputuskan.

Ia menegaskan bahwa mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar merupakan hak semua kader partai politik berlambang pohon beringin itu.

Baca juga: Seorang pejabat tinggi pemerintah disebut ikut bermain di Munas Golkar

"Dalam perspektif saya, kader Golkar yang telah memenuhi kriteria, pedoman, dan patokan tergantung pada prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT)," katanya.

Menurut dia, PDLT menjadi salah satu tolok ukur untuk melihat apakah seseorang patut dan tepat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Ditanya kader yang potensial sebagai ketua umum, Akbar menyatakan kesiapannya jika dibutuhkan memberi masukan mengenai kriteria yang pantas calon ketua umum.

"PDLT yang patut dijadikan pedoman dan menentukan posisi-posisi penting dalam partai untuk diduduki oleh para kader," katanya.

Namun, Akbar enggan menyebutkan sosok kader yang didukungnya sebagai calon Ketua Umum Golkar periode mendatang karena Dewan Kehormatan tidak punya hak suara.

"Kami 'kan Dewan Kehormatan tidak punya hak suara. Kalau kami punya hak suara, tentu saya tentukan pilihan. Akan tetapi, masih terlalu dini," jawab Akbar.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak seluruh kader dan pimpinan partai untuk mengedepankan musyawarah mufakat dalam memilih ketua umum pada munas, Desember 2019.

Baca juga: Pengamat jelaskan perbedaan karakter kepemimpinan Airlangga-Bamsoet

Airlangga menjelaskan bahwa pemilihan ketua umum secara aklamasi sudah beberapa kali dilakukan oleh Golkar.

"Pertama kali waktu Pak Ical, kemudian waktu munaslub (munas luar biasa) kemarin. Jadi, Golkar sudah melaksanakan itu," katanya.

Rapimnas itu dihadiri oleh 400 kader Partai Golkar dari seluruh Indonesia sebagai persiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar pada bulan Desember mendatang.

Selain Akbar, tokoh-tokoh senior Golkar lain hadir, antara lain Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.

Tokoh-tokoh Golkar lainnya, seperti Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, dan Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019