Pembukaan rute penerbangan baru ini untuk memperkuat konektivitas domestik, sekaligus mendukung sektor pariwisata di provinsi berbasis kepulauan itu
Kupang (ANTARA) - Perusahaan swasta milik putra daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) PT TransNusa Aviation Mandiri akan membuka dua rute penerbangan baru mulai Desember 2019.

"Pembukaan rute penerbangan baru ini untuk memperkuat konektivitas domestik, sekaligus mendukung sektor pariwisata di provinsi berbasis kepulauan itu," kata Regional Manager PT TransNusa Aviation Mandiri NTT, Bepit Bartels, di Kupang, Senin.

Dua rute penerbangan baru itu adalah rute baru langsung dari Atambua (ABU) wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste dan Waingapu (WGP) menuju Kupang (KOE).

Penerbangan rute Waingapu-Kupang dan Atambua-Kupang akan mulai dioperasikan pada 1 Desember 2019 dengan frekuensi penerbangan tujuh kali seminggu.

Sementara, lanjut Bepit, rute Tambolaka-Kupang akan segera hadir pula di pertengahan Desember 2019.

Dia mengatakan penerbangan rute baru itu akan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.

Bepti berharap kehadiran rute baru langsung dari Atamabua, Tambolaka, dan Waingapu itu dapat semakin meningkatkan daya tarik pariwisata di Indonesia Timur, khususnya untuk pasar domestik.

Dia menjelaskan TransNusa menawarkan jadwal penerbangan pagi sehingga wisatawan juga dapat memaksimalkan waktu liburannya untuk dapat mengeksplorasi wisata menarik di setiap destinasi yang dikunjungi.

Mengenai harga tiket, dia mengatakan, harga tiket mulai dari Rp524.500 untuk penerbangan ke Waingapu dari Kupang, dan Rp298.000 ke Atambua. Sebaliknya, penerbangan menuju Kupang dari Waingapu ditawarkan mulai Rp509.600 dan Rp278.000 dari Atambua.

Penawaran TransNusa tersebut tersedia mulai 1 Desember 2019. Ia juga mengemukakan seperti rute domestik TransNusa lainnya, pada rute baru itu penumpang juga akan mendapatkan jatah bagasi gratis hingga 15 kg.

Baca juga: TransNusa tambah penerbangan rute internasional Kupang-Dili

Baca juga: Menanti TransNusa kepakkan sayap ke Darwin

 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019